Rabu, 07 Januari 2015

S1-Kesmas-2014-Desi Fety Sari : Tugas 1 Lingkungan Sekitarku



Hallo kawan..

Perkenalkan nama saya Desi fety sari. Dan biasa di panggil Desi. Disini saya akan berbagi cerita tentang pengalaman saya dan lingkungan saya. Manusia tidak bisa hidup sendiri, mereka selalu membutuhkan orang lain. Hal tersebut mendorong manusia untuk membentuk kelompok – kelompok masyarakat. Sejak lahir seorang manusia sudah masuk kedalam kelompok keluarga, dari keluarga tersebut kita bisa mengenal banyak hal di lingkungan sekitar kita ini. Dikeluarga orang tua sangat berperan penting dalam kelangsungan hidup kita. Karena orang tua yang senantiasa memberi kasih sayang kepada kita dan merekalah yang pertama kali mengenalkan kita kepada lingkungan disekitar rumah. Melalui tindakan – tindakan yang diambil tentang hubungan dengan lingkungan akan berpengaruh bagi lingkungan dan manusia. Manusia mempunyai hubungan timbal balik dengan lingkungannya, baik lingkungan alam maupun lingkungan budaya. Kesadaran manusia terhadap lingkungan akan menentukan bagaimana manusia dengan lingkungannya. Hal ini memerlukan pembiasaan diri sehingga tercipta hubungan yang harmonis antara manusia dengan lingkungannya. manusia memiliki tugas untuk menjaga lingkungan karena dengan menjaga lingkungan secara tidak langsung manusia melakukan upaya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya dimasa yang akan datang. Baiklah, saya akan bercerita tentang lingkungan saya di masa kecil saya. Saya terlahir di Ngawi, Jawa Timur. Dari kecil saya tinggal disebuah desa bersama kakek dan nenek saya, sedangkan orang tua saya sudah meratau di jakarta semenjak melahirkan saya didunia ini. Lalu saya di asuh oleh kakek nenek saya, selama 14 tahun saya tinggal didesa itu, dan desa itu tentu saja lingkungannya masih sejuk dan nyaman. Semua masih terasa alami begitupun juga dengan udaranya dan pohon-pohon yang begitu hijau. Namun saat itu jalanannya masih rusak, dan itu membuat kita warga setempat harus berhati-hati ketika berpergiaan. Masyarakat di desa saya saling mengenal satu sama lainnya. Ketika menjelang pagi ibu-ibu rumah tangga di desa saya mulai berangkat berbondong-bondong ke pasar untuk menjual atau membeli sayur, lauk-pauk atau barang sembako  lainnya. Pasarnya terletak di tengah- tengah desa saya. Setelah mereka pulang dari pasar mereka memasak, ketika pekerjaan dirumah sudah selesai mereka langsung pergi ke sawah dan kebun. Mereka bekerja dari pagi sampai sore, mereka seperti tak mengenal lelah. Dan ketika malam mereka beristirahat. Di desa saya ketika malam hari sangatlah sepi. Tidak seperti dikota – kota. Dan ketika lebaran tiba kami semua terutama saya sangat senang sekali karena orang tua saya yang merantau di jakarta pulang. Desa menjadi rame sekali ketika lebaran semua  orang keluar saling bersalam – salaman meminta maaf. Dan tidak bisa dipungkiri ketika masih kecil saat lebaran datang saya selalu menunggu ampao yang selalu saya dapatkan sampai saat ini. Itulah sedikit cerita tentang tempat tinggal saya di waktu kecil di desa tercinta, desa papungan, kecamatan pitu, kabupaten ngawi.


Periode TK ( Taman kanak – kanak )

waktu saya masih TK saya selalu diantar jemput oleh kakek saya karena jarak rumah dan TK saya yang sangat jauh  jarakya sekitar ± 5 km. Di sekolah TK saya hanya ada 3 ruangan yaitu ruangan guru, kelas nol kecil, dan kelas nol besar. Didepan kelas kami ada beberapa mainan yang sering kali kita manfaatkan ketika jam istirahat dan ketika pulang sambil menunggu kakek datang, dan juga ada beberapa penjual yang sudah standby di depan sekolah saya ketika istirahat dan ketika pulang sekolah. Masa-masa TK adalah masa dimana kita mulai mengenal arti belajar dan kreatif. Suasana di sekolah TK saya bernuansa riang, ceria dan penuh warna. Sehingga kami merasa senang ketika berada didalam kelas.

Periode SD ( Sekolah Dasar )

Waktu itu umurku sudah beranjak 6 tahun waktunya untuk melanjutkan pendidikan kejenjang selanjutnya setelah aku sekolah di TK. Aku mempersiapkan semua itu dengan senang mulai dari beli seragam, sepatu, tas, alat tulis dan lain- lain. Ketika hari pertama masuk sekolah perasaanku sangat takut. Takut dengan guru dan teman – teman yang baru aku kenal, walaupun sebagian aku sudah mengenal mereka. Di sekolah dasar ini lah awal kita melangkah untuk mengetahui bagaimana kedepannya kita. Di SD aku ada 9 ruangan dan 2 toilet. Untuk kelas 1 dan 2 kelasnya masih di gabung sehingga kelas 1 masuk pagi dan untuk kelas 2 masuk siang. Selain belajar kami juga bermain dengan lingkungan disekitar. Dihalaman sekolah saya terdapat beberapa taman yang ada disetiap depan kelas yang khusus ditanami oleh murid – murid. Dan yang bertanggung  jawab merawat dan menjaga tanaman yang ada didepan kelas adalah masing – masing kelas. Tapi untuk kelas 1 dan kelas 2 masih tanggung jawab pak bon ( tukang kebun sekolah ), biasanya kami membawa tanaman itu dari rumah. Dan di depan kelas saya juga ada tempat cuci tangan yang masih sederhahna. Yaitu terdiri dari ember kecil, serbet dan besi peyangga untuk ember, dan dibawahnya bisa untuk menaruh tempat sampah. Dari kelas 3 kita sudah di latih untuk mandiri dengan mengerjakan tugas piket yang sudah di bagi oleh guru kami. Ada yang menyapu kelas, menghapus papan tulis, menyapu halaman, mengisi air untuk cuci tangan, menyirami tanaman dll. Di tempat SD saya para siswa yang mendapatkan piket ketika sampah penuh, biasanya mereka membuangnya di belakang sekolah yang memang sudah ada tempatnya (pembuangan sementara) ketika sampah sudah penuh, sampah tersebut akan dibakar oleh pak bon. Untuk toiletnya cukup bersih. Kegiatan – kegiatan yang bertemakan lingkungan alam dan budaya sudah mulai di ajarkan ketika saya masih SD. Dan ketika kita sudah kelas 6 guru kami mengadakan lomba memasak, jadi seluruh siswa kelas 6 dibagi menjadi 2 tim. Kita wajib membawa peralatan memasak dari rumah dan harus memasak di sekolah tidak boleh dirumah.tapi disitu kita tidak sepenuhnya memasak sendiri, kita dibantu oleh guru- guru kami juga. Begitu indahnya masa SD saya J


Lingkungan SD saya yang sekarang


SDN  papungan 1


Periode SMP
Masa dimana kita alami setelah lulus SD. Di waktu saya masih SMP kegiatannya tidak seperti ketika saya SD. SMP saya letaknya dipinggir jalan raya, sehingga ketika kami sedang belajar kadang kami merasa sedikit terganggu dengan suara kendaraan yang lewat. Meskipun begitu lingkungannya sangat bersih, di depan kelas ada pot bunga yang wajib dijaga dan dirawat oleh setiap kelas. Di SMP saya juga ada tugas piket kelas, hanya saja piket kelasnya di bagi untuk menyapu, mengepel, membersihkan papan tulis, dan ketika sampah sudah penuh biasanya kami membuangnya di belakang sekolah. Sampah yang sudah terkumpul nantinya akan dibakar. Dibelakang SMP saya juga ada sungai aliran bengawan solo. Walaupun sungainya berwarna coklat (keruh) tapi sungai itu bersih tanpa ada kotoran atau sampah yang mengapung di air. Ketika jam istirahat tiba, biasanya kita duduk- duduk dibelakang sekolah untuk menikmati angin yang begitu segar. SMP saya pernah terkena banjir dikarenakan jarak sungai dan sekolahan yang begitu sangat dekat.  Selama banjir merendam sekolah kita maka tidak di adakan kegiatan belajar mengajar atau diliburkan. Untuk kamar mandinya untuk murid ada 4 dan untuk guru ada 2. Kamar mandinya terkadang bersih terkadang tidak.untuk kantinnya ada 3 kantin yang berada di dalam sekolahan itupun jaraknya sangat berjauhan, kantinnya bersih dan nyaman tidak ada sampah berceceran.
SMPN 4 Ngawi


Periode SMK
Masa dimana kita sudah beranjak dewasa, lingkungan di sekitar sekolah SMK aku sangat dijaga ketat kebersihannya baik oleh guru, staff TU, murid – murid dan petugas sekolah lainnya. Sampai kebersihan kelaspun dijadikan perlombaan setiap bulannya. Toiletnya yang sangat bersih begitupun juga dengan halamannya. Sekolahanku ini masih termasuk baru karena tahun aku adalah angkatan pertama jadi para siswa masih mengalami segala kekurangan di awal sekolah ini berdiri. Yang kemudian secara berangsur mengalami perbaikan-perbaikan, baik prasarana, sarana, tenaga pengajar, dan karyawan sekolah. Dan alhamdullilah, di tahun ketiga kami masih menikmati penyempurnaan itu. Bangunan sekolah yang semula begitu sederhahna kini semakin merasa nyaman. Kini seperti ada malaikat yang melindungi kami dari teriknya matahari saat belajar mengajar berlangsung, telah ada kipas kecil yang membuat tubuh ini nyaman, telah ada layar besar yang membuat kami semakin paham akan pelajaran, telah ada kantin yang nyaman untuk kami duduk disana menikmati makanan bahkan hanya sekedar bersenda gurau dengan teman. Senyum mungil yang semakin lebar dan semangat yang membara pun mulai terasa deras serta fikiran ini yang membuat cita-cita tinggi pun mulai muncul. Inilah kisah SMK ku . . . SMKN 9 Kota Tangerang.
Lingkungan SMKN 9 Kota Tangerang








Periode Kuliah
Periode kuliah ini adalah periode yang masih aku alami sampai saat ini. Di Stikes banten ini lah aku menghabiskan waktu ku belajar untuk menyandang gelar S1 Kesehatan Masyarakat. Kampus yang begitu sederhana namun fasilitasnya yang cukup lengkap. Bangunannya ada 5 lantai dan di setiap lantainya ada toiletnya. Toiletnya kadang bersih kadang juga tidak bersih. Bahkan ada juga yang airnya mati. Selama belajar kita merasa nyaman, ada cleaning service yang selalu rajin membersihkan setiap ruangan setelah kami selesai belajar. Dosennya pun sangat peduli dan perhatian kepada kita. Parkirannya pun juga tertata dengan rapi.hanya saja ketika hujan deras parkiran bisa terkena banjir kecil.

Di lingkungan rumah tempat tinggal saya yang sekarang di kota tangerang perumahannya sangat rapi, dan lingkungannya bersih karena setiap hari minggu selalu di adakan kegiatan kerja bakti oleh ketua RT setempat. Kerja bakti dimulai dari membersihkan saluran buangan air ( selokan got ) disekitar perumahan dan juga gotong royong untuk membuat lingkungan menjadi bersih. Dan disetiap rumah disediakan tong sampah yang berada didepan rumah untuk pembuangan sampah rumah tangga sementara. Ketika sudah penuh petugas kebersihan mengangkut sampah tersebut  2x  semiggu, yang biasanya di angkut hari minggu dan kamis. Dalam pelaksanaan kegiatan ini setiap kepala keluarga dikenakan biaya Rp.15.000/bulan untuk iuran sampah. Tapi untuk sampah yang bisa di daur ulang bisa disisihkan dan dikumpulkan dirumah kosong  yang ada di gang rumah saya. Yang nantinya jika sudah terkumpul banyak akan dijual kepada orang yang membeli kardus (barang bekas). Dan hasil penjualan barang tersebut uangnya  akan dimasukan dalam kas RT. Semua itu bisa dilakukan bersama -  sama karena terdapat interaksi individu satu dengan individu yang lain. Dengan demikian masyarakat akan menerima keadaan lingkungan tersebut. Manusia melakukan upaya memanfaatkan alam dan lingkungan untuk menyempurnakan serta meningkatkan kesejahteraan hidup demi kelangsungan hidupnya.


Sekian dulu cerita saya tentang pengalaman dan lingkungan saya selama ini, mohon maaf jika masih banyak kekurangannya, kritik dan saran sangat saya harapkan... terimakasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar