Cerita
Lingkungan Disekitarku,
Dan 19 tahun Bersamaku
Assalamuallaikum wr,wb. Perkenalkan nama Aku Safitri,
sebenarnya Nama asliku Yuwanita Herma Safitri tetapi di akte hanya nama Safitri
saja yang dipakai. Sudah 10 tahun aku tinggal di Perumahan bukit tiara didaerah Cikupa,
tempat tinggalku dan keluargaku
yang sekarang. Aku
dilahrikan di Lampung di Rumah nenek dan kakekku,
Tepat pada tanggal 27 september 1995 Aku dilahirkan
dan setelah beberapa bulan Ibu dan Ayahku membawaku
kembali ke kontrakan Tepatnya di Tangerang Tempat dimana orang tuaku merentau
sejak sebelum menikah sampai menikah dan tinggal di Pasir Jaya-Tangerang.
Sudah 9 tahun aku tinggal di Pasir Jaya dan kini orang
tuaku sudah membeli Rumah baru tak jauh dari kontrakanku dulu.
Aku
adalah anak pertama dari Buah
cinta kedua orangtuaku lalu
menghasilkan tiga orang anak, 1 perempuan
dan
2 laki-laki. Adikku yang pertama bernama
Alan Hermawan kini berusia 12 tahun dan saat ini masih duduk di bangku SMP kelas
VII, sedangkan adikku yang kedua Muhammad Nizam Hermawan namanya dan usianya
sangat terpaut jauh 17 tahun dariku yaitu 2 tahun, tapi tak apa untuk menemani
Ibuku di rumah saat Aku, Adikku pergi belajar dan Ayahku pergi bekerja.
Usiaku pun semakin bertambah
menginjak usia 19
tahun, sudah banyak perubahan yang terjadi di lingkungan tempat di mana aku
tinggal. Mulai dari jumlah tempat tinggal yang ada di sekitar rumahku, dan kondisi lingkungannya. aku tinggal di perumahan
baru dan belum banyak yang menempatinya.
Aku
akan menceritakan pengalaman yang telah terjadi selama 10 tahun aku tinggal di Perumahan Bukit Tiara-cikupa.
Dulu,
disaat pertama kali aku bersama dengan keluargaku pindah, lingkungan di sekitaran rumahku
masih sangat sepi. Hanya ada beberapa
rumah yang sudah menempati rumahnya, rumahku di blok R2 No 14 di gang 2 terletak paling
pojok samping kanan dari 1 rumah. Saat
itu rumahku pun masih dibangun ada bagian tanah yang sengaja disisakan untuk
dibangun kembali. Karna aku tinggal di perumahan baru masih banyak tanah yang belum dibangun kembali menjadi
perumahan bahkan tanah-tanah kosong yang sengaja sudah di beli oleh perusahaan
yang memiliki perumahan tersebut dibelakangnya masih utuh banyak kebun-kebun,
sawah-sawah, rawa-rawa tempat untuk memancing ikan, yang awalnya milik penduduk
yang sudah lama tinggal tak jauh dari perumahanku tetapi meraka tinggal
dikampungnya, dan dibelakang rumahku dekat dengan jalan tol bahkan jika ada
kejadian pecah ban atau ada kecelakaan suaranya terdengar sampai rumahku, bahkan
dulu pernah ada kejadian kecelakaan di jalan tol yang lumayan tak jauh dari
belakang rumahku, Ayahku pun ikut menyaksikaan kejadian kecelakaan yang terjadi
dijalan tol Ayah dan warga sekitar yang melihat diliput masuk tv. biasanya tiap
sore Ayah mengajakku dan Adikku bermain dilapangan Adikku yang nomor dua Alan
sangat seneng bermain laying-layang Aku pun ikut bermain membantu adikku yang
sedang main laying-layang jika ada layangan yang putus Aku ikut mengjarnya tak
ada rasa takut walapun aku perempuan yang lain laiki-laki berlari melewati
rawa, sawah-sawah jangan salah aku jago dalam bidang olahraga berlari hingga
mudah untukku membantu adikku mendapatkan laying-layang, cuaca di perumahanku masih
sangat gersang karna belum banyak tanaman dan pepohonan yang tumbuh, beda
sekali dengan suasana dulu saat Aku dan Keluargaku masih tinggal dikontrakan
lingkungan yang tertutup rapat bahkan untuk melihat dan terkena matahari
langsung susah karna tempat yang tertutup dan rapat sekali jalan untuk keluar
masuk saja hanya bisa masuk satu motor, kontrakan yang ku tempati dulu dekat
dengan pabrik-pabrik maka dari itu orang tuaku tak membebaskan Aku dan Adikku
bermain bebas karna lingkungan yang sempit dan polusi udara yang sangat kurang
baik, tak heran jika yang tinggal didaerah lingkunganku dulu banyak anak kecil
yang terkena penyakit flek atau paru-paru yang menyebabkan batuk-batuk, Aku dan
Adikku pun juga terkena penyakit itu untungnya orang tuaku rutin mengontrol dan
berobat jalan ke rumah sakit sampai
tuntas Alhamdulillah Aku dan Adikku sembuh. sejak tinggal dirumah baru dan
lingkungan yang baru warna kulit pun berubah yang tadinya putih bersih sekarang
berubah warna menjadi kecoklatan karna cuaca yang sangat ngersang dan lebih
banyak bermain diluar rumah, udara disini lebih baik karna lingkungan yang
masih bebas polusi dan leluasa untuk bisa terkena matahari langsung hingga
sangat jarang sekali terkena penyakit, dan Ibuku yang cantik juga mulai menanam
pepohonan dan tanaman-tanaman hias yang memenuhi halaman didepan rumahku.
Saat itu sebenarnya Aku sangat berat untuk
meninggalkan tempat dimana Aku dibesarkan dilingkungan yang sangat sempit tapi
penuh kenangan, dimana waktu itu aku memiliki tiga sahabat 2 laki-laki dan 1
perempuan yang rumahnya tak jauh dari kontrakan yang aku tempati, Kontrakan
yang aku tempati itu yang punya adalah nenek dari salah satu sahabatku kami
sudah seperti keluarga jika berangkat sekolah pasti selalu berangkat bareng
berjalan kaki dan berbaris menjadi satu barisan kebelakang, kenangan yang tak
pernah ku lupakaan saat-saat bersama sahabatku yaitu saat kami berangkat
sekolah berjalan kaki dan berbaris kebelakan menjadi satu barisan yang memimpin
paling depan Rendi namnya sahabatku yang pertama yang baris ke nomor dua itu
Fitri namanya, yang ke tiga Raga namanya baru aku yang ada dibarisan paling
belakang. lalu saat tiba waktunya jam istirahat kami segera pergi ke kantin
untuk membeli jajanan dan makan bareng jika ada yang menakali salah satu
diantara kami pasti akan di bela, yang serunya lagi saat musim hujan datang
pasti jalan untuk kesekolah kami dihadang banjir mau tak mau kita pun naik ojek
gerobak untuk menyebrangi banjir karna jalan untuk kesekolah kami melewati
jembatan hingga saat hujan turun dipenuhi oleh air yang banjir. Tempat Ayah ku
bekerja tak jauh dari sekolah SD ku banyak sekali pabrik-pabrik di sekitar
lingkunganku termasuk tempat untuk Aku menuntut ilmu pun disekelilingi oleh
pabrik-pabrik.
Aku akan melanjutkan kembali
ceritaku.
Masa
kecil memang takkan bisa terulang lagi. Waktu-waktu indah yang pernah terjadi
tidak dapat diputar kembali. Aku sangat merindukan saat-saat dimana aku, teman-teman dan empat orang sahabatku
di tempat tinggalku yang dulu dikontrakan walapun lingkungannya
sempit tak menghalangi kami untuk bisa bermain bersama
dengan riang. Bermain masak-masakkan yang menjadi permainan favorit kami, kelereng, petak umpet, lompat tali dan permainan
tradisional lainnya yang menjadi kegiatan sehari-hari kami ketika bersama. Namun mau tak mau aku harus pergi pindah dengan kedua
orang tua ku dan adiku yang pertama karna adik yang ke dua saat itu belum ada
meninggalkan tempat dimana aku dibesarkan dari baiy sampai SD kelas 4 dan harus pindah sekolah di
bangkku kelas 5 karna saat itu sedang kenaikan kelas.
Pada
waktu itu ayahku segera mendaftarkan aku ke tempat
sekolahku yang baru tak jauh dari rumahku, belum banyak teman yang aku kenal
saat itu ibu mendaftarkan aku ketempat untuk mengaji dan disana aku baru
mendapatkan teman baru ternyata rumahnya tak jauh dari rumahku hanya beda satu
blok dari rumahku teman baruku juga
ternyata anak baru sama sepertiku belum lama pindah rumah. Tempat untuk aku
mengaji lumayan jauh dari rumah akhirnya ayah membelikan aku sepeda yang
berwarna pink didepannya ada keranjang dan dibelakang ada tempat duduk lagi aku
sangat senang sekali dibelikan sepada baru dari dulu ingin sekali punya sepeda
karna saat itu sebelum aku pindah rumah lingkungan yang sempit tidak memadai
untuk bebas bermain sepeda dari itu ayah belum membelikanku sepeda karna
tempatnya yang sempit.
Teman baruku
itu Tentia namanya saat itu setelah tau rumahku tak jauh dari rumahnya kami
selalu bersama berangkat mengaji bersama dengan menggoes sepeda masing-masing,
waktu pun terus berjalan rumah-rumahpun mulai ditempati oleh pemilik rumah-rumah
yang ada disekeliling perumahan yang aku tempati sekarang. Tiba waktuku untuk
masuk kesekolah baru yaitu SDN Pasir jaya cikupa tangerang, ternyata tentia
teman baruku itu sekolah ditempat yang sama dan kami juga satu kelas tahun
ajaran saat itu memang bnyak yang pindah mungkin karna meraka juga sama
sepertiku pindah rumah baru dan harus pindah sekoalah, aku dan tentia anak baru
dikelas itu, walapun aku dan tentia anak baru meraka teman sekelas kami sangat
baik menerima kedatangan aku dan tentia bahkan seiring waktu berjalan aku
mendapatkan sahabat baru yang diberi nama DONAT’S nama itu adalah singkatan
dari huruf depan nama kami huruf D itu desi, O itu olvi, lalu N itu norma, T
itu tentia dan yang terakhir nama ku S safitri. Kamipun sering sekali belajar
bareng dirumah tentia dan bermain di belakang rumahku yang dekat dengan
sawah-sawah dan berkeliling perumahan menaiki sepeda.
Masa
SMP pun datang. Aku masuk di salah satu SMP Negeri 3 Cikupa Tangerang.
Sahabat dan teman SD aku pun banyak yang mendaftar di
SMP Negri 3 norma sahabat ku sekolah dijakarta mau tak mau kami pun berpisah
tapi tak apa kami masih bsa bertemu karna rumahnya tak pindah prang tuanya
masih tinggal disini dia ikut dengan sodaranya saat libur tiba kami luangakan
waktu untuk kumpul bersama. Pembagian kelas pun telah dibagi ternya aku sekelas
lagi dengan tentia sahabatku yang lain juga beda kelas tidak sekelas hanya aku
dan tentia yang masih satu kelas, seiring waktu berjalan kami mulai mendapatkan
teman baru yang lebih sering ketemu dan bermain bareng karna kelas yang berbeda
dengan sahabtku yang lain membuat kami jarang main bareng mungkin karna sudah
nyaman dengan teman baru yang sering bertemu. Setiap kenaikan kelas pasti
pergantian kelas baru dan beda teman lagi tapi selama 3 tahun aku selalu 1
kelas dengan sahabatku tentia.
Sekolah SMPku saat itu lumayan jauh kami pun menyewa
mobil untuk antar jemput menuju sekolah, selama SMP nilai-nilaiku sangat baik dikelas
VII A aku mendapatkat peringkat ke 4, masa SMP aku banyak mendapatkan prestasi
salah satunya di bidang olahraga LARI aku selalu diikut sertakan dalam lomba
lari dengan kemampuan yang aku pnya bisa mendapatkan juara 1 lomba lari untuk
putri. Suatu kebanggaan tersendri untukku pulang membawa piala juara pertama.
Selama
SMP, aku sangat senang karena mendapat teman-teman yang asyik, seru dan membuatku
tidak bosan selama berada di sekolah. Memiliki teman-teman yang akrab memang
sangat menyenangkan. Selama tiga tahun di SMP memberikan banyak kenangan yang
menyenangkan.
3
tahun kemudian....
Aku
memasuki masa SMA, dimana banyak orang bilang bahwa masa SMA adalah masa yang
paling indah. Dan akupun merasakannya.
Meski harus berpisah dengan tentia karna berbeda sekolah.
Awalnya aku sangat takut akan dunia SMA karena aku merasa kalau waktu terasa
sangat cepat dan di SMA ini pasti akan lebih sulit dari masa-masa sekolah sebelumnya. Akan tetapi aku
sangat menikmati setiap proses yang dijalani selama tiga tahun bersekolah di
SMAN 11 Tangerang.
Awal masuk kelas X, aku masih
menjadi sosok yang pendiam dan jarang menegur orang yang baru kenal. Karna pribadiku yang pemalu di awal tapi kalau sudah
akur banyak yang bialng aku lucu dan bisa menghibur. Setelah itu
lambat laun aku menemukan beberapa teman akrab di kelas. Kami ber-4 dan semuanya perempuan selalu ngobrol bersama
saat dikelas beberapa temanku masih berkelompok
masing-masing seiring waktu berjalan akhirnya kami menyatu, bercanda
dan tertawa di setiap kami berkumpul. Apalagi kalau ada tugas kelompok, kami
selalu berdiskusi bersama dengan menjajarkan meje-meja dan kursi kami seperti
sebuah meja rapat.
Erna adalah salah satu teman dekatku dia sangat pintar
dikelas dia pun tak pelit untuk berbagi ilmu mau mengajari kami terutama aku
teman dekat sekaligus teman curhatnya juga. Satu lagi evi dia salah satu adik
dsri guru kami selama di kelas X semester dua hanya ada tiga orang yang selalu bersamkua erna dan evi kemana-mana
kita selalu ber-3, masuk kesemester dua teman dekatpun bertama 4 orang wanita
ada tya, tiwi, lilis, dan dian. meraka senang sekali kerumahku karna ibuku
sangan pintar memasak dan membuat kue empek-empek karna itu salah satu yang
membuat meraka betah berlama-lama dirumhku. Selama
setahun kami jalani dengan senang, sampai pada akhirnya ketika kenaikan kelas
beberapa dari kami harus berpisah karena sudah memasuki penjurusan di tingkat
yang lebih tinggi di kelas XI. kami
masuk di jurusan yang sama yaitu program IPS,
tetapi hanya Erna yang masuk ke program
IPA, awalnya wali kelasku sudah member tahu jika aku dan evi juga masuk ke program
IPA karna nilai kami yang mencukupi persyaratan masuk 15 besar. Tetapi karna
aku kurang suka dengan fisika aku lebih memilih program IPS, aku dan evi masih
satu kelas yang lainnya tidak sekelas.
Di
kelas XI aku ditempatkan di kelas IPS 2 dan
XII aku ditempatkan di kelas IPS 3, karna pembagian kelas dilihat dari nama absen, karna
namaku huruf depannya S aku ditempatkan di kelas XI IPS 2 dan XII ditempatkan
di kelas IPS 3. selama dua tahun berturut-turut aku tidak selalu bersama teman 1 jurusanku kenaikan kelas XII aku dan teman-teman berpisah lagi. Guruku bilang agar semuanya bisa berkenalan tau satu
sama lain dengan satu jurusannya dan di kelas XII aku dan evi terpisah. Selama
satu tahun duduk di bangku kelas X
kami merasakan sukacita yang luar bisa ketika bersama, tertawa, ngobrol,
mengadakan acara kumpul di malam hari
merayakan ualng tahun wali kelas kami, belajar
bersama dan masih banyak kegiatan lain yang mengisahkan banyak kenangan yang
sampai saat ini tidak dapat dilupakan. Suasana kekeluargaan dan solidaritas
yang kami rasakan membuat kami ingin mengulangnya kembali. Terlebih ketika kami
berada di kelas X, dimana pada saat itu aku memiliki banyak kenangan indah
karena hubungan kami yang sudah terlalu dekat dan memasuki zona nyaman yang paling berkesan dan palingku ingat sehingga
membuatku merindukan meraka pada saat duduk di kelas X.
Dulu
waktu di bangku kelas X aku masuk
siang dan dikelas XI dan
XII aku masuk jam 6 pagi harus sudah ada dilapangan untuk
apel pagi setiap hari bergantian setiap kelas menjadi pemimpin apel guna untuk
belajar menjadi memimpin. Masuk di kelas XII
aku bersama teman-teman sudah mulai serius karena kami akan menghadapi ujian
nasional yang mana ujian tersebut akan menentukan kami lulus atau tidak. Pemantapan
soal-soal ujian yang kami ikuti setiap hari
yang diadakan oleh sekolah sampai belajar bersama setiap pulang
sekolah untuk membahas soal-soal yang menjadi prediksi di dalam ujian nasional
kami lakukan. Akan tetapi, keseriusan tersebut tidak membuat kami berhenti
untuk melakukan hal-hal konyol. Seperti bermain foto-foto narsis di kelas ketika
tidak ada jam belajar, bercanda dengan lawakan, buat video lucu dan masih
banyak lagi ha-hal yang kami buat untuk menghilangkan penat kami. Kelasku
merupakan kelas yang paling berisik diantara kelas IPS lain, bahkan di cap sebagai
kelas yang susah diatur. Namun guru-guru sangat salut dengan kelas kami karena
solidaritas dan kekeluargaan yang tinggi dari kelas yang lain. Apalagi teman-temanku yang laki-laki senang dengan alat musik
setiap pelajaran seni budaya mereka anak laki-laki selalu membawa alat musik
gitar sambil bernyanyi riang di dalam kelas, waktu jika waktu istirahat telah
tiba kami segera mengeluarkan makanan yang ada didalam tas kami dan ada salah
satu peraturan di sekolahku sangat di larang makan di dalam kelas karna di fasilitasi AC agar ruangan tidak berbau
kami pun pergi ke kantin untuk berkumpul dan makan bersama dengan yang lain.
karna di sekolahku diwajibkan membawa bekal masing-masing dari rumahnya dan tak
banyak yang jajan di kantin paling sekedar membeli jajanan ringan dan air
minum. Sholat pun kami selalu berjamaah saling mengingatkan satu sama lain. Kondisi
itu kami anggap sangat menyenangkan dari
canda tawa dan melakukan aktivitas seru yang lain. walaupun kelas kami seringkali
mendapat teguran dari guru-guru lain atas tindakan yang kami lakukan, namun teguran
tersebut kadang tak kami hiraukan.
Ujian
nasional pun tiba, perasaan deg-degan sesekali membuatku dan teman-teman merasa
pesimis akan ujian yang kami hadapi. Hasil try out yang kurang memuaskan
membuat kami semakin rajin untuk belajar dan memberikan yang terbaik. Enam mata
pelajaran yang diujikan dapat kami kerjakan dengan baik di hari pertama sampai
hari terakhir UN.
Detik-detik
pengumuman kelulusan pun tiba, akhirnya kami dapat lulus dengan hasil yang
memuaskan dan kami mulai sibuk dengan urusan kami masing-masing untuk
menentukan perguruan tinggi yang kami tuju.
Akhirnya
Aku pun lulus dan melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, yaitu masuk ke dunia
perkuliahan. Aku sangat senang sekaligus takut karena aku merasa bahwa aku
semakin dewasa dan harus memberikan yang terbaik untuk kedua orang tuaku. Sebelumnya aku mengikuti senam PTN, pengumuman pun
dating aku dinyatakan tidak lulus dari senam PTN tersebut, aku mulai
kebinggungan menentukan tempat untuk aku melanjutkan perkuliahan. Sampai
akhirnya aku mendapatkan informasi jurusan yang aku minati dari teman dekatku
dulu kami satu jurusan tapi beda tempat perkuliahan, Aku tak menyangka kalau pada akhirnya aku masuk
di jurusan Kesehatan Masyarakat. Awalnya aku ingin sekali masuk jurusan PERBANKAN karena aku sangat senang sekali dengan manajemen dan melihat
pegawai-pegawai yang bekerja di bank berpakaian rapih dan rama. Setelah aku
mendatangi Kampus STIKES BANTEN dan menanyakan tentang jurusan yang ingin aku
ambil, setelah mengerti dan sudahku diskusikan dengan ke dua orang tuaku meraka
pun setuju. Dan akhirnya keinginanku pun
terwujudkan, aku di terima di Jurusan Kesehatan Masyarakat di salah satu
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan.
Awal perkuliahan pun telah datang di bulan September
2013 merupakan awal ku memasuki dunia perkuliahan dan menyandang status baru
sebagai seorang mahasiswi. Mengikuti beberapa mata kuliah yang mempelajari
tentang kesehatan dan anatomi tubuh awalnya
susah untuk ku mengerti
dengan baik karena ketika SMA aku
berasal dari program IPS,
tapi karna proses belajar dan ilmu dari teman-man baru
ku yang SMAnya dari jurusan IPA tak sungkan untuk mengajari dan memberi tahu sehingga
aku sedikit mengetahui dan mengenal istilah-istilah yang terdapat dalam materi
perkuliahanku. Aku sangat senang karena mendapatkan teman-teman baru dari
berbagai sekolah yang berbeda watak dan karakternya, namun memiliki satu tujuan
yang sama yaitu menjadi Sarjana Kesehatan Masyarakat dan aku bangga menjadi
salah satu bagian dari organisasi kesehatan yang memiliki misi untuk mengajak
orang-orang di sekitar kami untuk melakukan gaya hidup sehat agar terhindar
dari terjadinya penyebaran penyakit yang tidak diinginkan. walapun hanya ada aku sendiri dari sekolah SMA ku
yang mendaftarkan menjadi mahasiswi STIKES BANTEN tidak sulit untukku
mendapatkan keluarga baru dan beradabtasi dilingkungan kampus ku yang baru.
Karna yang ada difikiran ku aku ingin fokus mengejar cita-cita ku dan membanggakan
keluargaku terutama orang tuaku.
Pada saat itu di bulan September tanggal 27 adalah
hari ulang tahun ku yang ke 18 tahun, sungguh tak ku sangka di jam pulang
kuliah kami teman-teman ku mengajak berkumpul di salah satu kostan teman kami tempatnya di belakang
kampus. Saat kami sedang bercanda di dalam kostan ada dua orang teman ku yang
mengetok pintu dan membawa kue ulang tahun untuk ku, aku tidak menyangka
sebelumnya kalau meraka tau hari ulang tahunku dan merencanakannya sebaik
mungkin sampai aku terkejut dan tak mengira, memberi ku kejutan meski baru saja
menjadi keluarga baru meraka sudah sangat baik dengan ku, aku sangat senan g
dan sangat bersyukur sekali bisa dipertemukan dengan kalian teman baru dan
teman seperjuangan.
Setahun
sudah kulewati menjadi seorang mahasiswi, dan aku sangat menikmati setiap
proses yang terjadi selama kuliah. Suka dan duka bersama dengan teman-teman
yang sangat kusayangi membuat setiap hari yang kami jalani menjadi lebih
berwarna. Beberapa teman terdekat yang membuatku selalu tersenyum dan tertawa
di setiap pertemuan, setiap obrolan yang terucap, serta canda dan tawa yang
terdengar membuat kami merasa bahwa kami saling membutuhkan seperti sebuah
istilah dalam biologi yaitu simbiosis mutualisme.
Saat
ini aku duduk di semester 3, dimana pada semester ini kami sudah mulai serius
untuk setiap mata kuliah yang kami pelajari untuk bekal ketika kami praktek
nanti. Mata kuliah yang semakin menjurus ke dalam kesehatan secara menyeluruh
membuatku semakin mengerti akan pentingnya kesehatan. Baik dalam kesehatan diri
pribadi maupun kesehatan lingkungan tempat dimana kita berada. Apalagi di
semester ini ada mata kuliah Kesehatan Lingkungan yang dipelajari. Di dalam
mata kuliah tersebut, aku dapat belajar mengenal persyaratan air yang sehat,
membedakan jenis-jenis sampah dan cara mengelolanya serta masih banyak lagi.
Mata kuliah ini sangat seru dan membuatku tertarik untuk mempelajarinya.
Belajar
kesehatan lingkungan mengingatkanku untuk melanjutkan cerita tentang lingkungan
di sekitarku karena tadi sebelumnya aku menceritakan cerita pribadiku.
Back
to topic....
Bicara
tentang kesehatan lingkungan tempat
tinggal ku sangat strategis tepatnya diperumahan bukit tiara. Sekarang sudah
mulai tumbuh tanaman- tanaman sangat hijau sehingga cukup asrih. Masyarakatnya
sangat bersosialisasi, ada juga yang mementingkan pribadi dari pada kepentingan
sosial (bersama). Namun pada dasarnya masyarakat disekitarku selalu kompak
dalam segala hal, tetapi semua tergantung yang memimpinnya. Apakah pemimpin peduli
terhadap kesjahteraan atau tidak?.
Adapun salah satu yang menjadi masalah dilingkunganku
adalah sampah yang menumpuk berhari-hari di tong sampah karena para petugas
yang malas membiarkan saja sehingga sampah yang menumpuk tidak tertampung lagi.
Hai ini dapat berakibat menimbulkan bau busuk yang tidakk sedap akan
mempengaruhi pencemaran udara.
Kalau melihat dari kebersihannya aku
kira lingkungan sekitar perumahanku tidak begitu parah tetapi ada
sedikit-sedikit yang mengganggu mata, tak lain dan tak bukan yaitu gotnya
(seloakn) tak ada kata lain yaitu gotnya yg HITAM. Perumahan yang aku tempati
bersama keluargaku bersyukurnya tidak pernah terkena banjir sampai masuk rumah,
hanya dijalannya saja. Beda dengan perumahan lama yang terletak paling depan
sering sekali jika hujan turun dan banjir pun datang bahkan masuk kedalam rumah
masyarakat yang tinggal di perumahan paling awal, karna disana banyak jembatan
dan got-got yang tersumbat. Apa lagi setiap hari jumat ada pasar sore sampai
malam hari ada saja pedagang yang nakal membuang sampah ke jembatan tersebut. Meskipun
sudah dibuatkan tempat sampah khusus, masih saja ada yang nakal dan kurang bertanggung jawab yang masih
membuang sampah seenaknya. Padahal mereka sudah mengetahui dampak dari membuang
sampah sembarangan dapat menyebabkan banjir dan menjadi sarang penyebaran
penyakit yang ditularkan oleh nyamuk.
Jika membahas tentang air
yang sehat, disekitar rumah ku aku
bersyukur kalau air yang sering disebut sebagai sumber kehidupan itu tidak
pernah aku dan keluarga mengalami kekurangan. Sumber air di rumahku sangat
bagus dan jernih, bahkan memenuhi syarat air yang sehat seperti tidak berbau,
tidak berasa dan tidak berwarna. Airnya juga sangat segar apabila digunakan
untuk mandi. Tetapi beda dengan perumahan
yang ada didepan sana yang sudah lama
menempati perumahan Bukit tiara ada yang susah air dan kekeringan masih banyak
yang membeli air dan memasang air satelit yang airnya asin.
Membahas
tentang kesehatan, khususnya kesehatan lingkungan membuatku belajar untuk
menjaga lingkungan tempat dimanapun kuberada agar menjadi lebih baik dan sehat.
Oiya,
sekarang di sekitar rumahku sudah banyak rumah lagi loh. Jadi sekarang di
lingkungan rumahku sudah tidak sepi.
Sekian dulu yaa ceritaku tentang
lingkungan dan sedikit cerita pribadi yang kuceritakan tadi. Mohon maaf apabila ada kesalahan
dalam penulisannya, kritik dan saran dari teman-teman pembaca akan kuterima
dengan baik. Nah, ini ceritaku.. mana ceritamu????? hehehee
By,
Safitri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar