Selasa, 06 Januari 2015

D3-Sekmed-2014-Safitri:Tugas1 Lingkungan Sekitarku

Tugas 1 Lingkungan Sekitar Safitri
Cerita Lingkungan Disekitarku, Dan 19 tahun Bersamaku
Assalamuallaikum wr,wb. Perkenalkan nama Aku Safitri, sebenarnya Nama asliku Yuwanita Herma Safitri tetapi di akte hanya nama Safitri saja yang dipakai. Sudah 10 tahun  aku tinggal di Perumahan bukit tiara didaerah Cikupa, tempat tinggalku dan keluargaku yang sekarang. Aku dilahrikan di Lampung di Rumah nenek dan kakekku, Tepat pada tanggal 27 september 1995 Aku dilahirkan dan setelah beberapa bulan Ibu dan Ayahku membawaku kembali ke kontrakan Tepatnya di Tangerang Tempat dimana orang tuaku merentau sejak sebelum menikah sampai menikah dan tinggal di Pasir Jaya-Tangerang. Sudah 9 tahun aku tinggal di Pasir Jaya dan kini orang tuaku sudah membeli Rumah baru tak jauh dari kontrakanku dulu.
Aku adalah anak pertama dari Buah cinta kedua orangtuaku lalu menghasilkan tiga orang anak, 1 perempuan dan 2 laki-laki. Adikku yang pertama bernama Alan Hermawan kini berusia 12 tahun dan saat ini masih duduk di bangku SMP kelas VII, sedangkan adikku yang kedua Muhammad Nizam Hermawan namanya dan usianya sangat terpaut jauh 17 tahun dariku yaitu 2 tahun, tapi tak apa untuk menemani Ibuku di rumah saat Aku, Adikku pergi belajar dan Ayahku pergi bekerja.   
Usiaku pun semakin bertambah menginjak usia 19 tahun, sudah banyak perubahan yang terjadi di lingkungan tempat di mana aku tinggal. Mulai dari jumlah tempat tinggal yang ada di sekitar rumahku, dan kondisi lingkungannya. aku tinggal di perumahan baru dan belum banyak yang menempatinya.
Aku akan menceritakan pengalaman yang telah terjadi selama 10 tahun aku tinggal di Perumahan Bukit Tiara-cikupa.
Dulu, disaat pertama kali aku bersama dengan keluargaku pindah, lingkungan di sekitaran rumahku masih sangat sepi. Hanya ada beberapa rumah yang sudah menempati rumahnya, rumahku di blok R2 No 14 di gang 2 terletak paling pojok  samping kanan dari 1 rumah. Saat itu rumahku pun masih dibangun ada bagian tanah yang sengaja disisakan untuk dibangun kembali. Karna aku tinggal di perumahan baru masih banyak  tanah yang belum dibangun kembali menjadi perumahan bahkan tanah-tanah kosong yang sengaja sudah di beli oleh perusahaan yang memiliki perumahan tersebut dibelakangnya masih utuh banyak kebun-kebun, sawah-sawah, rawa-rawa tempat untuk memancing ikan, yang awalnya milik penduduk yang sudah lama tinggal tak jauh dari perumahanku tetapi meraka tinggal dikampungnya, dan dibelakang rumahku dekat dengan jalan tol bahkan jika ada kejadian pecah ban atau ada kecelakaan suaranya terdengar sampai rumahku, bahkan dulu pernah ada kejadian kecelakaan di jalan tol yang lumayan tak jauh dari belakang rumahku, Ayahku pun ikut menyaksikaan kejadian kecelakaan yang terjadi dijalan tol Ayah dan warga sekitar yang melihat diliput masuk tv. biasanya tiap sore Ayah mengajakku dan Adikku bermain dilapangan Adikku yang nomor dua Alan sangat seneng bermain laying-layang Aku pun ikut bermain membantu adikku yang sedang main laying-layang jika ada layangan yang putus Aku ikut mengjarnya tak ada rasa takut walapun aku perempuan yang lain laiki-laki berlari melewati rawa, sawah-sawah jangan salah aku jago dalam bidang olahraga berlari hingga mudah untukku membantu adikku mendapatkan laying-layang, cuaca di perumahanku masih sangat gersang karna belum banyak tanaman dan pepohonan yang tumbuh, beda sekali dengan suasana dulu saat Aku dan Keluargaku masih tinggal dikontrakan lingkungan yang tertutup rapat bahkan untuk melihat dan terkena matahari langsung susah karna tempat yang tertutup dan rapat sekali jalan untuk keluar masuk saja hanya bisa masuk satu motor, kontrakan yang ku tempati dulu dekat dengan pabrik-pabrik maka dari itu orang tuaku tak membebaskan Aku dan Adikku bermain bebas karna lingkungan yang sempit dan polusi udara yang sangat kurang baik, tak heran jika yang tinggal didaerah lingkunganku dulu banyak anak kecil yang terkena penyakit flek atau paru-paru yang menyebabkan batuk-batuk, Aku dan Adikku pun juga terkena penyakit itu untungnya orang tuaku rutin mengontrol dan berobat jalan  ke rumah sakit sampai tuntas Alhamdulillah Aku dan Adikku sembuh. sejak tinggal dirumah baru dan lingkungan yang baru warna kulit pun berubah yang tadinya putih bersih sekarang berubah warna menjadi kecoklatan karna cuaca yang sangat ngersang dan lebih banyak bermain diluar rumah, udara disini lebih baik karna lingkungan yang masih bebas polusi dan leluasa untuk bisa terkena matahari langsung hingga sangat jarang sekali terkena penyakit, dan Ibuku yang cantik juga mulai menanam pepohonan dan tanaman-tanaman hias yang memenuhi halaman didepan rumahku.
Saat itu sebenarnya Aku sangat berat untuk meninggalkan tempat dimana Aku dibesarkan dilingkungan yang sangat sempit tapi penuh kenangan, dimana waktu itu aku memiliki tiga sahabat 2 laki-laki dan 1 perempuan yang rumahnya tak jauh dari kontrakan yang aku tempati, Kontrakan yang aku tempati itu yang punya adalah nenek dari salah satu sahabatku kami sudah seperti keluarga jika berangkat sekolah pasti selalu berangkat bareng berjalan kaki dan berbaris menjadi satu barisan kebelakang, kenangan yang tak pernah ku lupakaan saat-saat bersama sahabatku yaitu saat kami berangkat sekolah berjalan kaki dan berbaris kebelakan menjadi satu barisan yang memimpin paling depan Rendi namnya sahabatku yang pertama yang baris ke nomor dua itu Fitri namanya, yang ke tiga Raga namanya baru aku yang ada dibarisan paling belakang. lalu saat tiba waktunya jam istirahat kami segera pergi ke kantin untuk membeli jajanan dan makan bareng jika ada yang menakali salah satu diantara kami pasti akan di bela, yang serunya lagi saat musim hujan datang pasti jalan untuk kesekolah kami dihadang banjir mau tak mau kita pun naik ojek gerobak untuk menyebrangi banjir karna jalan untuk kesekolah kami melewati jembatan hingga saat hujan turun dipenuhi oleh air yang banjir. Tempat Ayah ku bekerja tak jauh dari sekolah SD ku banyak sekali pabrik-pabrik di sekitar lingkunganku termasuk tempat untuk Aku menuntut ilmu pun disekelilingi oleh pabrik-pabrik.
            Aku akan melanjutkan kembali ceritaku.
Masa kecil memang takkan bisa terulang lagi. Waktu-waktu indah yang pernah terjadi tidak dapat diputar kembali. Aku sangat merindukan saat-saat dimana aku, teman-teman dan empat orang sahabatku di tempat tinggalku yang dulu dikontrakan walapun lingkungannya sempit tak menghalangi kami untuk bisa bermain bersama dengan riang. Bermain masak-masakkan yang menjadi permainan favorit kami, kelereng, petak umpet, lompat tali dan permainan tradisional lainnya yang menjadi kegiatan sehari-hari kami ketika bersama. Namun mau tak mau aku harus pergi pindah dengan kedua orang tua ku dan adiku yang pertama karna adik yang ke dua saat itu belum ada meninggalkan tempat dimana aku dibesarkan dari baiy  sampai SD kelas 4 dan harus pindah sekolah di bangkku kelas 5 karna saat itu sedang kenaikan kelas.
Pada waktu itu ayahku segera mendaftarkan aku ke tempat sekolahku yang baru tak jauh dari rumahku, belum banyak teman yang aku kenal saat itu ibu mendaftarkan aku ketempat untuk mengaji dan disana aku baru mendapatkan teman baru ternyata rumahnya tak jauh dari rumahku hanya beda satu blok  dari rumahku teman baruku juga ternyata anak baru sama sepertiku belum lama pindah rumah. Tempat untuk aku mengaji lumayan jauh dari rumah akhirnya ayah membelikan aku sepeda yang berwarna pink didepannya ada keranjang dan dibelakang ada tempat duduk lagi aku sangat senang sekali dibelikan sepada baru dari dulu ingin sekali punya sepeda karna saat itu sebelum aku pindah rumah lingkungan yang sempit tidak memadai untuk bebas bermain sepeda dari itu ayah belum membelikanku sepeda karna tempatnya yang sempit.
 Teman baruku itu Tentia namanya saat itu setelah tau rumahku tak jauh dari rumahnya kami selalu bersama berangkat mengaji bersama dengan menggoes sepeda masing-masing, waktu pun terus berjalan rumah-rumahpun mulai ditempati oleh pemilik rumah-rumah yang ada disekeliling perumahan yang aku tempati sekarang. Tiba waktuku untuk masuk kesekolah baru yaitu SDN Pasir jaya cikupa tangerang, ternyata tentia teman baruku itu sekolah ditempat yang sama dan kami juga satu kelas tahun ajaran saat itu memang bnyak yang pindah mungkin karna meraka juga sama sepertiku pindah rumah baru dan harus pindah sekoalah, aku dan tentia anak baru dikelas itu, walapun aku dan tentia anak baru meraka teman sekelas kami sangat baik menerima kedatangan aku dan tentia bahkan seiring waktu berjalan aku mendapatkan sahabat baru yang diberi nama DONAT’S nama itu adalah singkatan dari huruf depan nama kami huruf D itu desi, O itu olvi, lalu N itu norma, T itu tentia dan yang terakhir nama ku S safitri. Kamipun sering sekali belajar bareng dirumah tentia dan bermain di belakang rumahku yang dekat dengan sawah-sawah dan berkeliling perumahan menaiki sepeda.
Masa SMP pun datang. Aku masuk di salah satu SMP Negeri 3 Cikupa Tangerang. Sahabat dan teman SD aku pun banyak yang mendaftar di SMP Negri 3 norma sahabat ku sekolah dijakarta mau tak mau kami pun berpisah tapi tak apa kami masih bsa bertemu karna rumahnya tak pindah prang tuanya masih tinggal disini dia ikut dengan sodaranya saat libur tiba kami luangakan waktu untuk kumpul bersama. Pembagian kelas pun telah dibagi ternya aku sekelas lagi dengan tentia sahabatku yang lain juga beda kelas tidak sekelas hanya aku dan tentia yang masih satu kelas, seiring waktu berjalan kami mulai mendapatkan teman baru yang lebih sering ketemu dan bermain bareng karna kelas yang berbeda dengan sahabtku yang lain membuat kami jarang main bareng mungkin karna sudah nyaman dengan teman baru yang sering bertemu. Setiap kenaikan kelas pasti pergantian kelas baru dan beda teman lagi tapi selama 3 tahun aku selalu 1 kelas dengan sahabatku tentia.
Sekolah SMPku saat itu lumayan jauh kami pun menyewa mobil untuk antar jemput menuju sekolah, selama SMP nilai-nilaiku sangat baik dikelas VII A aku mendapatkat peringkat ke 4, masa SMP aku banyak mendapatkan prestasi salah satunya di bidang olahraga LARI aku selalu diikut sertakan dalam lomba lari dengan kemampuan yang aku pnya bisa mendapatkan juara 1 lomba lari untuk putri. Suatu kebanggaan tersendri untukku pulang membawa piala juara pertama.
 Selama SMP, aku sangat senang karena mendapat teman-teman yang asyik, seru dan membuatku tidak bosan selama berada di sekolah. Memiliki teman-teman yang akrab memang sangat menyenangkan. Selama tiga tahun di SMP memberikan banyak kenangan yang menyenangkan.
3 tahun kemudian....
Aku memasuki masa SMA, dimana banyak orang bilang bahwa masa SMA adalah masa yang paling indah. Dan akupun merasakannya. Meski harus berpisah dengan tentia karna berbeda sekolah. Awalnya aku sangat takut akan dunia SMA karena aku merasa kalau waktu terasa sangat cepat dan di SMA ini pasti akan lebih sulit dari masa-masa sekolah sebelumnya. Akan tetapi aku sangat menikmati setiap proses yang dijalani selama tiga tahun bersekolah di SMAN 11 Tangerang.
Awal masuk kelas X, aku masih menjadi sosok yang pendiam dan jarang menegur orang yang baru kenal. Karna pribadiku yang pemalu di awal tapi kalau sudah akur banyak yang bialng aku lucu dan bisa menghibur. Setelah itu lambat laun aku menemukan beberapa teman akrab di kelas. Kami ber-4 dan semuanya perempuan selalu ngobrol bersama saat dikelas beberapa temanku masih berkelompok masing-masing seiring waktu berjalan akhirnya kami menyatu, bercanda dan tertawa di setiap kami berkumpul. Apalagi kalau ada tugas kelompok, kami selalu berdiskusi bersama dengan menjajarkan meje-meja dan kursi kami seperti sebuah meja rapat.
Erna adalah salah satu teman dekatku dia sangat pintar dikelas dia pun tak pelit untuk berbagi ilmu mau mengajari kami terutama aku teman dekat sekaligus teman curhatnya juga. Satu lagi evi dia salah satu adik dsri guru kami selama di kelas X semester dua hanya ada tiga orang yang  selalu bersamkua erna dan evi kemana-mana kita selalu ber-3, masuk kesemester dua teman dekatpun bertama 4 orang wanita ada tya, tiwi, lilis, dan dian. meraka senang sekali kerumahku karna ibuku sangan pintar memasak dan membuat kue empek-empek karna itu salah satu yang membuat meraka betah berlama-lama dirumhku. Selama setahun kami jalani dengan senang, sampai pada akhirnya ketika kenaikan kelas beberapa dari kami harus berpisah karena sudah memasuki penjurusan di tingkat yang lebih tinggi di kelas XI. kami masuk di jurusan yang sama yaitu program IPS, tetapi hanya Erna yang masuk ke program IPA, awalnya wali kelasku sudah member tahu jika aku dan evi juga masuk ke program IPA karna nilai kami yang mencukupi persyaratan masuk 15 besar. Tetapi karna aku kurang suka dengan fisika aku lebih memilih program IPS, aku dan evi masih satu kelas yang lainnya  tidak sekelas.
Di kelas XI  aku ditempatkan di kelas IPS 2 dan XII aku ditempatkan di kelas IPS 3, karna pembagian kelas dilihat dari nama absen, karna namaku huruf depannya S aku ditempatkan di kelas XI IPS 2 dan XII ditempatkan di kelas IPS 3.  selama dua tahun berturut-turut aku tidak selalu bersama teman 1 jurusanku kenaikan kelas XII aku dan teman-teman berpisah lagi. Guruku bilang agar semuanya bisa berkenalan tau satu sama lain dengan satu jurusannya dan di kelas XII aku dan evi terpisah. Selama satu tahun duduk di bangku kelas X kami merasakan sukacita yang luar bisa ketika bersama, tertawa, ngobrol, mengadakan acara kumpul di malam hari merayakan ualng tahun wali kelas kami, belajar bersama dan masih banyak kegiatan lain yang mengisahkan banyak kenangan yang sampai saat ini tidak dapat dilupakan. Suasana kekeluargaan dan solidaritas yang kami rasakan membuat kami ingin mengulangnya kembali. Terlebih ketika kami berada di kelas X, dimana pada saat itu aku memiliki banyak kenangan indah karena hubungan kami yang sudah terlalu dekat dan memasuki zona nyaman yang paling berkesan dan palingku ingat sehingga membuatku merindukan meraka pada saat duduk di kelas X.
Dulu waktu di bangku kelas X aku masuk siang dan dikelas  XI dan XII aku masuk jam 6 pagi harus sudah ada dilapangan untuk apel pagi setiap hari bergantian setiap kelas menjadi pemimpin apel guna untuk belajar menjadi memimpin. Masuk di kelas XII aku bersama teman-teman sudah mulai serius karena kami akan menghadapi ujian nasional yang mana ujian tersebut akan menentukan kami lulus atau tidak. Pemantapan soal-soal ujian yang kami ikuti setiap hari yang diadakan oleh sekolah sampai belajar bersama setiap pulang sekolah untuk membahas soal-soal yang menjadi prediksi di dalam ujian nasional kami lakukan. Akan tetapi, keseriusan tersebut tidak membuat kami berhenti untuk melakukan hal-hal konyol. Seperti bermain foto-foto narsis di kelas ketika tidak ada jam belajar, bercanda dengan lawakan, buat video lucu dan masih banyak lagi ha-hal yang kami buat untuk menghilangkan penat kami. Kelasku merupakan kelas yang paling berisik diantara kelas IPS lain, bahkan di cap sebagai kelas yang susah diatur. Namun guru-guru sangat salut dengan kelas kami karena solidaritas dan kekeluargaan yang tinggi dari kelas yang lain. Apalagi teman-temanku yang laki-laki senang dengan alat musik setiap pelajaran seni budaya mereka anak laki-laki selalu membawa alat musik gitar sambil bernyanyi riang di dalam kelas, waktu jika waktu istirahat telah tiba kami segera mengeluarkan makanan yang ada didalam tas kami dan ada salah satu peraturan di sekolahku sangat di larang makan di dalam kelas karna  di fasilitasi AC agar ruangan tidak berbau kami pun pergi ke kantin untuk berkumpul dan makan bersama dengan yang lain. karna di sekolahku diwajibkan membawa bekal masing-masing dari rumahnya dan tak banyak yang jajan di kantin paling sekedar membeli jajanan ringan dan air minum. Sholat pun kami selalu berjamaah saling mengingatkan satu sama lain. Kondisi itu kami anggap sangat menyenangkan dari canda tawa dan melakukan aktivitas seru yang lain. walaupun kelas kami seringkali mendapat teguran dari guru-guru lain atas tindakan yang kami lakukan, namun teguran tersebut kadang tak kami hiraukan.
Ujian nasional pun tiba, perasaan deg-degan sesekali membuatku dan teman-teman merasa pesimis akan ujian yang kami hadapi. Hasil try out yang kurang memuaskan membuat kami semakin rajin untuk belajar dan memberikan yang terbaik. Enam mata pelajaran yang diujikan dapat kami kerjakan dengan baik di hari pertama sampai hari terakhir UN.
Detik-detik pengumuman kelulusan pun tiba, akhirnya kami dapat lulus dengan hasil yang memuaskan dan kami mulai sibuk dengan urusan kami masing-masing untuk menentukan perguruan tinggi yang kami tuju.
Akhirnya Aku pun lulus dan melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, yaitu masuk ke dunia perkuliahan. Aku sangat senang sekaligus takut karena aku merasa bahwa aku semakin dewasa dan harus memberikan yang terbaik untuk kedua orang tuaku. Sebelumnya aku mengikuti senam PTN, pengumuman pun dating aku dinyatakan tidak lulus dari senam PTN tersebut, aku mulai kebinggungan menentukan tempat untuk aku melanjutkan perkuliahan. Sampai akhirnya aku mendapatkan informasi jurusan yang aku minati dari teman dekatku dulu kami satu jurusan tapi beda tempat perkuliahan,  Aku tak menyangka kalau pada akhirnya aku masuk di jurusan Kesehatan Masyarakat. Awalnya aku ingin sekali masuk jurusan PERBANKAN karena aku sangat senang sekali dengan manajemen dan melihat pegawai-pegawai yang bekerja di bank berpakaian rapih dan rama. Setelah aku mendatangi Kampus STIKES BANTEN dan menanyakan tentang jurusan yang ingin aku ambil, setelah mengerti dan sudahku diskusikan dengan ke dua orang tuaku meraka pun setuju. Dan akhirnya keinginanku pun terwujudkan, aku di terima di Jurusan Kesehatan Masyarakat di salah satu Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan.
Awal perkuliahan pun telah datang di bulan September 2013 merupakan awal ku memasuki dunia perkuliahan dan menyandang status baru sebagai seorang mahasiswi. Mengikuti beberapa mata kuliah yang mempelajari tentang kesehatan dan anatomi tubuh awalnya susah untuk ku mengerti dengan baik karena ketika SMA aku berasal dari program IPS, tapi karna proses belajar dan ilmu dari teman-man baru ku yang SMAnya dari jurusan IPA tak sungkan untuk mengajari dan memberi tahu sehingga aku sedikit mengetahui dan mengenal istilah-istilah yang terdapat dalam materi perkuliahanku. Aku sangat senang karena mendapatkan teman-teman baru dari berbagai sekolah yang berbeda watak dan karakternya, namun memiliki satu tujuan yang sama yaitu menjadi Sarjana Kesehatan Masyarakat dan aku bangga menjadi salah satu bagian dari organisasi kesehatan yang memiliki misi untuk mengajak orang-orang di sekitar kami untuk melakukan gaya hidup sehat agar terhindar dari terjadinya penyebaran penyakit yang tidak diinginkan. walapun hanya ada aku sendiri dari sekolah SMA ku yang mendaftarkan menjadi mahasiswi STIKES BANTEN tidak sulit untukku mendapatkan keluarga baru dan beradabtasi dilingkungan kampus ku yang baru. Karna yang ada difikiran ku aku ingin fokus mengejar cita-cita ku dan membanggakan keluargaku terutama orang tuaku.
Pada saat itu di bulan September tanggal 27 adalah hari ulang tahun ku yang ke 18 tahun, sungguh tak ku sangka di jam pulang kuliah kami teman-teman ku mengajak berkumpul di salah satu  kostan teman kami tempatnya di belakang kampus. Saat kami sedang bercanda di dalam kostan ada dua orang teman ku yang mengetok pintu dan membawa kue ulang tahun untuk ku, aku tidak menyangka sebelumnya kalau meraka tau hari ulang tahunku dan merencanakannya sebaik mungkin sampai aku terkejut dan tak mengira, memberi ku kejutan meski baru saja menjadi keluarga baru meraka sudah sangat baik dengan ku, aku sangat senan g dan sangat bersyukur sekali bisa dipertemukan dengan kalian teman baru dan teman seperjuangan.
Setahun sudah kulewati menjadi seorang mahasiswi, dan aku sangat menikmati setiap proses yang terjadi selama kuliah. Suka dan duka bersama dengan teman-teman yang sangat kusayangi membuat setiap hari yang kami jalani menjadi lebih berwarna. Beberapa teman terdekat yang membuatku selalu tersenyum dan tertawa di setiap pertemuan, setiap obrolan yang terucap, serta canda dan tawa yang terdengar membuat kami merasa bahwa kami saling membutuhkan seperti sebuah istilah dalam biologi yaitu simbiosis mutualisme.
Saat ini aku duduk di semester 3, dimana pada semester ini kami sudah mulai serius untuk setiap mata kuliah yang kami pelajari untuk bekal ketika kami praktek nanti. Mata kuliah yang semakin menjurus ke dalam kesehatan secara menyeluruh membuatku semakin mengerti akan pentingnya kesehatan. Baik dalam kesehatan diri pribadi maupun kesehatan lingkungan tempat dimana kita berada. Apalagi di semester ini ada mata kuliah Kesehatan Lingkungan yang dipelajari. Di dalam mata kuliah tersebut, aku dapat belajar mengenal persyaratan air yang sehat, membedakan jenis-jenis sampah dan cara mengelolanya serta masih banyak lagi. Mata kuliah ini sangat seru dan membuatku tertarik untuk mempelajarinya.
Belajar kesehatan lingkungan mengingatkanku untuk melanjutkan cerita tentang lingkungan di sekitarku karena tadi sebelumnya aku menceritakan cerita pribadiku.
Back to topic....
Bicara tentang kesehatan lingkungan tempat tinggal ku sangat strategis tepatnya diperumahan bukit tiara. Sekarang sudah mulai tumbuh tanaman- tanaman sangat hijau sehingga cukup asrih. Masyarakatnya sangat bersosialisasi, ada juga yang mementingkan pribadi dari pada kepentingan sosial (bersama). Namun pada dasarnya masyarakat disekitarku selalu kompak dalam segala hal, tetapi semua tergantung yang memimpinnya. Apakah pemimpin peduli terhadap kesjahteraan atau tidak?.
Adapun salah satu yang menjadi masalah dilingkunganku adalah sampah yang menumpuk berhari-hari di tong sampah karena para petugas yang malas membiarkan saja sehingga sampah yang menumpuk tidak tertampung lagi. Hai ini dapat berakibat menimbulkan bau busuk yang tidakk sedap akan mempengaruhi pencemaran udara.
            Kalau melihat dari kebersihannya aku kira lingkungan sekitar perumahanku tidak begitu parah tetapi ada sedikit-sedikit yang mengganggu mata, tak lain dan tak bukan yaitu gotnya (seloakn) tak ada kata lain yaitu gotnya yg HITAM. Perumahan yang aku tempati bersama keluargaku bersyukurnya tidak pernah terkena banjir sampai masuk rumah, hanya dijalannya saja. Beda dengan perumahan lama yang terletak paling depan sering sekali jika hujan turun dan banjir pun datang bahkan masuk kedalam rumah masyarakat yang tinggal di perumahan paling awal, karna disana banyak jembatan dan got-got yang tersumbat. Apa lagi setiap hari jumat ada pasar sore sampai malam hari ada saja pedagang yang nakal membuang sampah ke jembatan tersebut. Meskipun sudah dibuatkan tempat sampah khusus, masih saja ada yang nakal dan kurang bertanggung jawab yang masih membuang sampah seenaknya. Padahal mereka sudah mengetahui dampak dari membuang sampah sembarangan dapat menyebabkan banjir dan menjadi sarang penyebaran penyakit yang ditularkan oleh nyamuk.
Jika membahas tentang air yang sehat, disekitar rumah ku aku bersyukur kalau air yang sering disebut sebagai sumber kehidupan itu tidak pernah aku dan keluarga mengalami kekurangan. Sumber air di rumahku sangat bagus dan jernih, bahkan memenuhi syarat air yang sehat seperti tidak berbau, tidak berasa dan tidak berwarna. Airnya juga sangat segar apabila digunakan untuk mandi. Tetapi beda dengan perumahan yang ada didepan sana  yang sudah lama menempati perumahan Bukit tiara ada yang susah air dan kekeringan masih banyak yang membeli air dan memasang air satelit yang airnya asin.
Membahas tentang kesehatan, khususnya kesehatan lingkungan membuatku belajar untuk menjaga lingkungan tempat dimanapun kuberada agar menjadi lebih baik dan sehat.
Oiya, sekarang di sekitar rumahku sudah banyak rumah lagi loh. Jadi sekarang di lingkungan rumahku sudah tidak sepi.
            Sekian dulu yaa ceritaku tentang lingkungan dan sedikit cerita pribadi yang kuceritakan tadi. Mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisannya, kritik dan saran dari teman-teman pembaca akan kuterima dengan baik. Nah, ini ceritaku.. mana ceritamu????? hehehee

By,
Safitri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar