Minggu, 04 Januari 2015

D3-Sekmed-2014-VannyaDwiNurlita:Tugas1 Lingkungan Sekitarku



Nama : Vannya Dwi Nurlita
NIM : 130110025
TUGAS : 1 Lingkungan Sekitarku

 19 Tahun Hidup di Lingkungan yang Nyaman

    Assalamualaikum wr.wb. Hai, namaku Vannya Dwi Nurlita lahir pada tanggal 28 Januari 1995. Alhamdulillah lahir dengan selamat dan tumbuh dengan normal dan mempunyai seorang kakak perempuan. Saat aku balita aku sudah merasakan bagaimana hangatnya lingkungan keluarga, ya lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar manusia yang mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung. Meskipun aku sudah tidak lagi merasakan kasih sayang seorang ayah. Ayahku sudah meninggal ketika aku baru ber­­-umur 9 bulan tetapi aku tidak kekurangan sebuah kasih sayang, karena kelima adik laki-laki dari ibuku selalu memberikan kasih sayang dan perhatiannya kepadaku dan menganggap aku sudah seperti anak mereka.
Begitu juga mereka selalu mengajarkan bagaimana cara bersosialisasi yang baik, nenek selalu mengajarkan kepadaku bahwa jika aku bertemu dengan orang, apalagi aku mengenal orang tersebut aku wajib menyapanya. Ia selalu bilang “jika kita mendapatkan sebuah kesulitan diluar rumah, barangkali bertemu dengan tetangga, kemungkinan besar mereka menolong kita, maka dari itu baik-baiklah kamu terhadap tetanggamu” Berulang kali dia selalu berbicara seperti itu kepadaku. Dan sekarang aku sudah terbiasa untuk bersosialisasi meskipun kadang-kadang masih sedikit malu. Dan kadang orang yang aku sapa belum tentu membalasnya, itulah yang masih menjadi masalah bagiku.
Keluargaku mempunyai tradisi setiap akan datangnya perayaan hari raya Idul Fitri seluruh anggota keluarga harus membereskan rumah dan menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat, mulai dari membersihkan lantai secara rutin,  Jika lantai rumah bersih dan wangi tentunya akan menimbulkan kesan yang baik dan tentunya kesehatan yang baik juga. Setiap hari minggu aku dan anggota keluarga yang ada di rumah selalu bergotong-royong untuk membersihkan rumah, itu sudah menjadi kebiasaan kami. Karena kebersihan merupakan sebagian dari iman.


   Mungkin ibuku sudah memberikan contoh yang baik terhadap lingkungan dari aku kecil, hanya saja belum aku sadari, aku sering membeli ciki, wafer dan ibuku selalu bilang “buang bungkusnya ke tempat sampah” tapi karena pada saat itu aku masih duduk dibangku sekolah dasar aku tidak terlalu menuruti apa yang ibuku bilang. Aku hanya asik dengan diriku dan makananku saja. Padahal jika kita sedikit saja lengah membuang sampah kita bisa mengundang serangga seperti, semut, lalat, kucing, cicak, kecoa dan tikus. Bahkan jika membuang sampah ke suangai akan menimbulkan banjir, jangankan sungai, saluran-saluran air pun bisa mampet karena terhambat oleh tumpukan sampah. Maka dari itu kita harus rajin bekerja bakti membersihkan saluran-saluran air, jangan seperti saudara-saudara kita yang ada di Jakarta membuang sampahnya ke sungai, di saluran air banyak terdapat sampah sehingga ketika hujan turun saluran airnya meluap dan menggenangi rumah-rumah penduduk disekitarnya. Ketika disekolah pun aku diajarkan dengan baik oleh guru bagaimana cara membuang sampah dan menjaga lingkungan dengan baik, bahkan ketika kelas 5  sekolah dasar aku dan teman-teman yang lain sudah diajarkan piket untuk mengepel lantai kelas, tidak seperti kelas 1 - 4 yang piketnya hanya menyapu dan mengelap jendela saja. Kenapa sih kita di ajarkan untuk piket oleh guru-guru kita? Sebenarnya guru-guru kita sudah sangat baik untuk menyuruh kita piket, membuat kita lebih mandiri dan bisa bertanggung jawab dengan tugas yang diberikan pada kita. Mungkin pada awalnya kita mengeluh “kenapa sih masih kecil udah diperintahkan untuk ngepel, emang disekolah tidak ada cleaning servicenya” tapi kita baru akan menyadari ketika kita sudah besar dan sudah mempunyai pikiran yang matang, bahkan kita bisa bersyukur waktu kecil sudah diajarkan untuk piket karena itu mendidik kita untuk tidak selalu bergantung pada orang lain dan bermalas-malasan. 

   Seiring berjalannya waktu sampai aku duduk dibangku SMP pada saat itu aku baru mengetahui dunia luar, aku berangkat dan pulang sekolah sendiri naik angkutan umum. Ada lagi ketika aku berada di jalan raya, sering kali aku melihat banyak sekali pencemaran lingkungan yang terjadi bahkan hampir setiap hari kondisi udara di cemari berbagi jenis bentuk polusi yang diantaranya sering aku jumpai adalah polusi udara yang berasal dari asap kendaraan. Jika kita hanya melihat sepintas saja memang tidak akan terlihat bahaya apa yang akan di timbulkan dari asap kendaraan,tetapi jika kita melakukan uji test lab maka hasilnya dapat mencengangkan semua orang yang biasa berada atau berkendara di jalan raya bahkan jika mereka tahu pasti akan selalu waspada seperti saya. 

   Ternyata pencemaran udara yang berasal dari emisi gas buang kendaraan ternyata sama bahanya bahkan lebih berbahaya dari merokok karena terdapat lebih dari 1.000 gas beracun yang dapat memicu berbagai macam penyakit buat tubuh kita yang 70% nya berasal dari asap kendaraan bermotor. Jika didaerah serpong ada becak aku lebih memilih naik becak, bahkan jika rumahku dekat dengan sekolah aku ingin sekali naik sepeda, sayangnya rumahku cukup jauh dari sekolah. Sejak aku SMP, aku sudah terbiasa dengan perintah-perintah dari ibuku terutama untuk selalu hidup bersih, bahkan disekolah pun seperti itu selalu ada tempat sampah dan ember sebagai alat penunjang kebersihan, dan sering diadakan lomba kebersihan kelas untuk membuat para siswanya semakin giat untuk menerapkan kebersihan dikelas dan tidak lalai untuk membuang sampah, bahkan dikelas jika ada yang membuang sampah sembarangan bisa dikenakan denda. Hanya saja aketika aku SMP aku tidak senang dengan toiletnya, bukan karena petugas kebersihan yang kurang membersihkan toiletnya tapi dengan pengguna toiletnya. Padahal toilet perempuan dan laki-laki dipisah, hanya saja anak lelaki yang nakal sering membuang air kecil di toilet perempuan dan mengotori bak penampung airnya sehingga membuat aku enggan untuk masuk kesana, baunya sangat menyengat. Tetapi halaman kelas dan lapangan tidak seperti itu, melainkan sangat bersih dari sampah, saluran-saluran airnya pun tidak macet dan tidak terdapat sampah-sampah daun. Perpustakaan nya pun membuat aku sangat senang untuk tinggal berlama-lama disana, sangat bersih dan nyaman sekali. Seperti layaknya dikamarku  tidak boleh ada sampah dan ketika aku lupa membuang tissue sembarangan, ibuku selalu memarahi aku “mamah ga pernah ngajarin kamu buat jorok kaya gini yah de” hemm, tapi aku bersyukur ibuku mendidik aku seperti itu karena sampai pada masa remaja dan dewasaku, aku selalu membiasakan diri untuk membuang sampah pada tempatnya. 


   Dan yang paling membuat aku kagum adalah ketika aku melanjutkan ke Sekolah Menengah Kejuruan Kesehatan, namanya juga kesehatan tentu bersih dan sehat kan. Tidak ada sekolah kesehatan yang tidak bersih, pastinya setiap yang bersekolah disekolah kesehatan lebih mengutamakan kebersihannya, dari mulai toilet, halaman, perpustakaan, laboratorium untuk praktek dan masih banyak lagi, semuanya harus tertata. Yang membuat aku kagum adalah kebersihannya. Jika kalian datang dan melihatnya kedalam gedung pasti kalian akan memujinya dan menganggap itu adalah hotel.  Sampai ketika aku masuk ke perguruan tinggi dan aku makan permen dikelas sampahnya tidak aku buang kelantai dan aku masukkan kedalam saku, setelah dosen keluar baru aku membuang sampah bungkus permen itu kedalam tempat sampah kelas, bahkan aku sering lupa dan sampai kebawa kembali kerumah. Terkadang teman-temanku sering lupa untuk menjaga kebersihan bersama dikelas, mereka malah betah-betah saja melihat ada sampah botol aqua dikolong meja, untung saja hatiku tergerak untuk membuangnya karena jika bukan kita yang melakukannya siapa lagi daripada nanti dimarahi oleh dosen, sebaiknya menjaga image kelas dengan baik kan. Karena Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber aktivitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis. Sampah juga memiliki 2 jenis, yaitu
Sampah Organik yaitu merupakan jenis sampah yang terdiri dari bahan-bahan penyusun tumbuhan dan hewan yang diambil dari alam atau dihasilkan dari kegiatan pertanian, perikanan atau yang lainnya. Sampah ini dengan mudah diuraikan dalam proses alami.
Sampah Anorganik merupakan jenis sampah yang berasal dari sumber daya alam tak terbarui seperti mineral dan minyak bumi atau dihasilkan dari proses industri. Beberapa bahan seperti ini tidak terdapat di alam, yaitu plastik dan aluminium.

   Namun kadang manusia selalu mengabaikan sampah, tidak peduli terhadap lingkungannya, bagaimana anak cucu kita nanti merasakan lingkungan yang baik jika kita sendiri tidak bisa membantu untuk melestarikannya. Setiap tahun pasti manusia didunia ini bertambah, milyaran atau triliunan begitu pula sampah yang dihasilkan pasti semakin bertambah dengan aktivitas manusia. Jika milyaran atau triliunan manusia di bumi tidak dapat mengelola sampahnya dengan baik bagaimana kehidupan bumi ini dimasa yang akan datang? Sekarang saja lapizan ozon di awan sudah menipis karena banyak geung-gedung yang menjulang tinggi memakai kaca dan itu menyebabkan global warming. Everybody know about global warming? Global warming atau pemanasan global adalah suatu proses meningkatnya suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan bumi. Dan besarnya peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia namun juga bisa disebabkan karena gas metana yang dihasilkan oleh sampah. Diperkirakan bahwa 1 ton sampah padat mengandung 50 kg gas metana, bayangkan saja sampah-sampah di Indonesia terutama di Jakarta bagaimana banyaknya. Dan ini menyebabkan dampak iklim yang mulai tidak stabil, peningkatan permukaan laut, suhu global cenderung meningkat, gangguan ekologis, pegunungan yang bersalju akan mencair dan membuat volume air laut meningkat, akan banyak menenggelamkan pulau.
Maka dari itu marilah kita lestarikan lingkungan yang ada disekitar kita dan bumi merupakan bagian teramat sangat kecil dalam susunan alam semesta, sebenarnya telah diciptakan dengan sangat sempurna. Kokoh, kuat dan hidup. Mampu menghidupi seluruh makhluk yang tinggal dan hidup di atasnya.

   Namun kadang kala tangan-tangan manusia yang jahat telah merusak bagian dari bumi ini seperti misalnya pembakaran hutan, pembuangan limbah ke sungai dan lain sebagainya. Perlu kesadaran dan tindakan dari semua orang selaku penduduk bumi ini, jika masih menghendaki hidup dan tinggal lebih lama di muka bumi ini. Jangan sampai anak cucu kita nanti merasakan dampak yang kurang baik dari tangan-tangan kita di masa ini.
Sekian cerita yang dapat saya sampaikan, semoga bermanfaat untuk semuanya.
Wassalamualaikum wr.wb.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar