Nama : Vannya Dwi
Nurlita
NIM : 130110025
TUGAS : 1 Lingkungan Sekitarku
19 Tahun Hidup di Lingkungan yang Nyaman
Assalamualaikum wr.wb. Hai,
namaku Vannya Dwi Nurlita lahir pada tanggal 28 Januari 1995. Alhamdulillah lahir
dengan selamat dan tumbuh dengan normal dan mempunyai seorang kakak perempuan. Saat
aku balita aku sudah merasakan bagaimana hangatnya lingkungan keluarga, ya
lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar manusia yang mempengaruhi
perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung. Meskipun
aku sudah tidak lagi merasakan kasih sayang seorang ayah. Ayahku sudah
meninggal ketika aku baru ber-umur 9 bulan tetapi aku tidak kekurangan sebuah
kasih sayang, karena kelima adik laki-laki dari ibuku selalu memberikan kasih sayang
dan perhatiannya kepadaku dan menganggap aku sudah seperti anak mereka.
Begitu
juga mereka selalu mengajarkan bagaimana cara bersosialisasi yang baik, nenek
selalu mengajarkan kepadaku bahwa jika aku bertemu dengan orang, apalagi aku
mengenal orang tersebut aku wajib menyapanya. Ia selalu bilang “jika kita
mendapatkan sebuah kesulitan diluar rumah, barangkali bertemu dengan tetangga, kemungkinan
besar mereka menolong kita, maka dari itu baik-baiklah kamu terhadap
tetanggamu” Berulang kali dia selalu berbicara seperti itu kepadaku. Dan
sekarang aku sudah terbiasa untuk bersosialisasi meskipun kadang-kadang masih
sedikit malu. Dan kadang orang yang aku sapa belum tentu membalasnya, itulah
yang masih menjadi masalah bagiku.
Keluargaku
mempunyai tradisi setiap akan datangnya perayaan hari raya Idul Fitri seluruh
anggota keluarga harus membereskan rumah dan menciptakan lingkungan yang bersih
dan sehat, mulai dari membersihkan lantai secara rutin, Jika lantai rumah bersih dan wangi tentunya
akan menimbulkan kesan yang baik dan tentunya kesehatan yang baik juga.
Setiap hari minggu aku dan anggota keluarga yang ada di rumah selalu
bergotong-royong untuk membersihkan rumah, itu sudah menjadi kebiasaan kami. Karena
kebersihan merupakan sebagian dari iman.
Mungkin ibuku sudah memberikan
contoh yang baik terhadap lingkungan dari aku kecil, hanya saja belum aku
sadari, aku sering membeli ciki, wafer dan ibuku selalu bilang “buang
bungkusnya ke tempat sampah” tapi karena pada saat itu aku masih duduk dibangku
sekolah dasar aku tidak terlalu menuruti apa yang ibuku bilang. Aku hanya asik
dengan diriku dan makananku saja. Padahal jika kita sedikit saja lengah
membuang sampah kita bisa mengundang serangga seperti, semut, lalat, kucing,
cicak, kecoa dan tikus. Bahkan jika membuang sampah ke suangai akan menimbulkan
banjir, jangankan sungai, saluran-saluran air pun bisa mampet karena terhambat
oleh tumpukan sampah. Maka dari itu kita harus rajin bekerja bakti membersihkan
saluran-saluran air, jangan seperti saudara-saudara kita yang ada di Jakarta
membuang sampahnya ke sungai, di saluran air banyak terdapat sampah sehingga
ketika hujan turun saluran airnya meluap dan menggenangi rumah-rumah penduduk
disekitarnya. Ketika disekolah pun aku diajarkan dengan baik oleh guru
bagaimana cara membuang sampah dan menjaga lingkungan dengan baik, bahkan
ketika kelas 5 sekolah dasar aku dan
teman-teman yang lain sudah diajarkan piket untuk mengepel lantai kelas, tidak
seperti kelas 1 - 4 yang piketnya hanya menyapu dan mengelap jendela saja. Kenapa
sih kita di ajarkan untuk piket oleh guru-guru kita? Sebenarnya guru-guru kita
sudah sangat baik untuk menyuruh kita piket, membuat kita lebih mandiri dan
bisa bertanggung jawab dengan tugas yang diberikan pada kita. Mungkin pada
awalnya kita mengeluh “kenapa sih masih kecil udah diperintahkan untuk ngepel,
emang disekolah tidak ada cleaning servicenya” tapi kita baru akan menyadari
ketika kita sudah besar dan sudah mempunyai pikiran yang matang, bahkan kita
bisa bersyukur waktu kecil sudah diajarkan untuk piket karena itu mendidik kita
untuk tidak selalu bergantung pada orang lain dan bermalas-malasan.
Seiring
berjalannya waktu sampai aku duduk dibangku SMP pada saat itu aku baru mengetahui dunia luar, aku
berangkat dan pulang sekolah sendiri naik angkutan umum. Ada lagi ketika aku
berada di jalan raya, sering kali aku melihat banyak sekali pencemaran
lingkungan yang terjadi bahkan hampir setiap hari kondisi udara di cemari
berbagi jenis bentuk polusi yang diantaranya sering aku jumpai adalah polusi udara yang berasal dari asap
kendaraan. Jika kita hanya melihat sepintas saja memang tidak akan terlihat
bahaya apa yang akan di timbulkan dari asap kendaraan,tetapi jika kita
melakukan uji test lab maka hasilnya dapat mencengangkan semua orang yang biasa
berada atau berkendara di jalan raya bahkan jika mereka tahu pasti akan selalu
waspada seperti saya.
Ternyata pencemaran udara yang berasal dari emisi gas
buang kendaraan ternyata sama bahanya bahkan lebih berbahaya dari merokok karena
terdapat lebih dari 1.000 gas beracun yang dapat memicu berbagai macam penyakit
buat tubuh kita yang 70% nya berasal dari asap kendaraan bermotor. Jika
didaerah serpong ada becak aku lebih memilih naik becak, bahkan jika rumahku
dekat dengan sekolah aku ingin sekali naik sepeda, sayangnya rumahku cukup jauh
dari sekolah. Sejak aku SMP, aku sudah terbiasa dengan perintah-perintah dari
ibuku terutama untuk selalu hidup bersih, bahkan disekolah pun seperti itu
selalu ada tempat sampah dan ember sebagai alat penunjang kebersihan, dan
sering diadakan lomba kebersihan kelas untuk membuat para siswanya semakin giat
untuk menerapkan kebersihan dikelas dan tidak lalai untuk membuang sampah,
bahkan dikelas jika ada yang membuang sampah sembarangan bisa dikenakan denda. Hanya
saja aketika aku SMP aku tidak senang dengan toiletnya, bukan karena petugas
kebersihan yang kurang membersihkan toiletnya tapi dengan pengguna toiletnya. Padahal
toilet perempuan dan laki-laki dipisah, hanya saja anak lelaki yang nakal
sering membuang air kecil di toilet perempuan dan mengotori bak penampung
airnya sehingga membuat aku enggan untuk masuk kesana, baunya sangat menyengat.
Tetapi halaman kelas dan lapangan tidak seperti itu, melainkan sangat bersih
dari sampah, saluran-saluran airnya pun tidak macet dan tidak terdapat
sampah-sampah daun. Perpustakaan nya pun membuat aku sangat senang untuk
tinggal berlama-lama disana, sangat bersih dan nyaman sekali. Seperti layaknya dikamarku
tidak boleh ada sampah dan ketika aku
lupa membuang tissue sembarangan, ibuku selalu memarahi aku “mamah ga pernah
ngajarin kamu buat jorok kaya gini yah de” hemm, tapi aku bersyukur ibuku
mendidik aku seperti itu karena sampai pada masa remaja dan dewasaku, aku
selalu membiasakan diri untuk membuang sampah pada tempatnya.
Dan yang paling
membuat aku kagum adalah ketika aku melanjutkan ke Sekolah Menengah Kejuruan
Kesehatan, namanya juga kesehatan tentu bersih dan sehat kan. Tidak ada sekolah
kesehatan yang tidak bersih, pastinya setiap yang bersekolah disekolah
kesehatan lebih mengutamakan kebersihannya, dari mulai toilet, halaman,
perpustakaan, laboratorium untuk praktek dan masih banyak lagi, semuanya harus
tertata. Yang membuat aku kagum adalah kebersihannya. Jika kalian datang dan
melihatnya kedalam gedung pasti kalian akan memujinya dan menganggap itu adalah
hotel. Sampai ketika aku masuk ke
perguruan tinggi dan aku makan permen dikelas sampahnya tidak aku buang kelantai
dan aku masukkan kedalam saku, setelah dosen keluar baru aku membuang sampah
bungkus permen itu kedalam tempat sampah kelas, bahkan aku sering lupa dan
sampai kebawa kembali kerumah. Terkadang teman-temanku sering lupa untuk
menjaga kebersihan bersama dikelas, mereka malah betah-betah saja melihat ada
sampah botol aqua dikolong meja, untung saja hatiku tergerak untuk membuangnya
karena jika bukan kita yang melakukannya siapa lagi daripada nanti dimarahi
oleh dosen, sebaiknya menjaga image kelas dengan baik kan. Karena Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang
dari sumber aktivitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai
ekonomis. Sampah juga memiliki 2 jenis, yaitu
Sampah Organik yaitu merupakan
jenis sampah yang terdiri dari bahan-bahan penyusun tumbuhan dan hewan yang
diambil dari alam atau dihasilkan dari kegiatan pertanian, perikanan atau yang
lainnya. Sampah ini dengan mudah diuraikan dalam proses alami.
Sampah Anorganik merupakan jenis sampah yang berasal dari sumber daya
alam tak terbarui seperti mineral dan minyak bumi atau dihasilkan dari proses
industri. Beberapa bahan seperti ini tidak terdapat di alam, yaitu plastik dan
aluminium.
Namun
kadang manusia selalu mengabaikan sampah, tidak peduli terhadap lingkungannya,
bagaimana anak cucu kita nanti merasakan lingkungan yang baik jika kita sendiri
tidak bisa membantu untuk melestarikannya. Setiap tahun pasti manusia didunia
ini bertambah, milyaran atau triliunan begitu pula sampah yang dihasilkan pasti
semakin bertambah dengan aktivitas manusia. Jika milyaran atau triliunan
manusia di bumi tidak dapat mengelola sampahnya dengan baik bagaimana kehidupan
bumi ini dimasa yang akan datang? Sekarang saja lapizan ozon di awan sudah
menipis karena banyak geung-gedung yang menjulang tinggi memakai kaca dan itu
menyebabkan global warming. Everybody know about global warming? Global warming
atau pemanasan global adalah suatu proses meningkatnya suhu rata-rata atmosfer,
laut, dan daratan bumi. Dan besarnya peningkatan suhu rata-rata global sejak
pertengahan abad ke-20 disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah
kaca akibat aktivitas manusia namun juga bisa disebabkan karena gas metana yang
dihasilkan oleh sampah. Diperkirakan bahwa 1 ton sampah padat mengandung 50 kg
gas metana, bayangkan saja sampah-sampah di Indonesia terutama di Jakarta
bagaimana banyaknya. Dan ini menyebabkan dampak iklim yang mulai tidak stabil, peningkatan
permukaan laut, suhu global cenderung meningkat, gangguan ekologis, pegunungan
yang bersalju akan mencair dan membuat volume air laut meningkat, akan banyak
menenggelamkan pulau.
Maka
dari itu marilah kita lestarikan lingkungan yang ada disekitar kita dan bumi
merupakan bagian teramat sangat kecil dalam susunan alam semesta, sebenarnya
telah diciptakan dengan sangat sempurna. Kokoh, kuat dan hidup. Mampu
menghidupi seluruh makhluk yang tinggal dan hidup di atasnya.
Namun
kadang kala tangan-tangan manusia yang jahat telah merusak bagian dari bumi ini
seperti misalnya pembakaran hutan, pembuangan limbah ke sungai dan lain
sebagainya. Perlu kesadaran dan tindakan dari semua orang selaku penduduk bumi
ini, jika masih menghendaki hidup dan tinggal lebih lama di muka bumi ini.
Jangan sampai anak cucu kita nanti merasakan dampak yang kurang baik dari
tangan-tangan kita di masa ini.
Sekian cerita yang dapat saya sampaikan, semoga bermanfaat untuk semuanya.
Wassalamualaikum wr.wb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar