NAMA: DELLA ZULKARNAEN
NIM: 130110004
PRODI: S1 KESEHATAN MASYARAKAT
TUGAS 4
KESEHATAN LINGKUNGAN DI RUMAH SAKIT MULYA TANGERANG
Assalamualaikum
wr.wb
Salam sejahtera
untuk kita semua, karena kita diberi sehat jasmani dan rohani, terima kasih
kepada ibu dwi karena saya telah diberi kesempatan untuk menceritakan tentang observasi
saya dirumah sakit mulya, adapun beberapa pengetahuan yang saya ketehui tentang
kesehatan lingkungan diruma sakit mulya.
Pembangunan
nasional bangsa Indonesia adalah pembangunan
disegala
bidang kehidupan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan
berkesinambungan,
termasuk bidang kesehatan. Kesehatan merupakan hak
asasi
manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan
sesuai
dengan cita-cita bangsa indonesia sebagaimana dimaksud dalam
Pancasila
dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945. Setiap
upaya pembangunan harus dilandasi dengan wawasan
kesehatan
dalam arti pembangunan nasional harus memperhatikan
kesehatan
masyarakat dan merupakan tanggung jawab semua pihak baik
pemerintah
maupun masyarakat. Pembangunan kesehatan bertujuan untuk
meningkatkan
kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi
orang agar
terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya,
sebagai
investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif
secara
sosial dan ekonomis (UU RI No. 36 Tahun 2009). Penyelenggaraan pembangunan yang
berkelanjutan di bidang kesehatan memerlukan suatu upaya yang serasi dan
seimbang antara pemerintah dan masyarakat demi tercapainya derajat kesehatan
yang optimal bagi seluruh penduduk Indonesia sesuai dengan Undang-Undang
Republik Indonesia No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan. Usaha untuk mewujudkan
derajat kesehatan baik pemerintah maupun swasta telah membangun sarana-sarana
pelayanan.
Salah satu sarana pelayanan kesehatan adalah
Rumah
Sakit,
terutama rumah sakit mulya, yang merupakan rumah tempat merawat orang sakit,
tempat menyediakan dan memberikan pelayanan kesehatan yang meliputi berbagai
masalah kesehatan. Rumah sakit mulya sebagai salah satu tempat yang berperan
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dituntut secara optimal untuk
melakukan upaya kesehatan. Upaya tersebut tidak hanya sebatas promotif,
penyembuhan dan pemulihan saja, tetapi juga perlu mengupayakan upaya
pencegahan.
Dalam
persyaratan kesehatan lingkungan rumah sakit menurut
Keputusan
Menteri Kesehatan RI Nomor 1204/Menkes/SK/X/2004
menyatakan
rumah sakit sebagai sarana pelayanan kesehatan dan tempat berkumpulnya
orang–orang sakit maupun orang sehat serta menjadi tempat penularan penyakit
yang memungkinkan terjadinya pencemaran lingkungan dan gangguan kesehatan
dilingkungan sekitar. Kegiatan rumah sakit mulya dalam memberikan pelayanan
kesehatan lingkungan juga menghasilkan bermacam-macam buangan limbah yang dapat
mempengaruhi kesehatan lingkungan. Berbagai jenis limbah yang dihasilkan di
rumah sakit mulya yang berbentuk padat, cair maupun gas dapat mengandung kuman
pathogen, zat kimia berbahaya, zat radioaktif serta benda-benda tajam dapat
menyebabkan penyakit ataupun kecelakaan.
Kelompok
yang dapat beresiko terkena adalah dokter, perawat,
tenaga
pembantu perawat dan petugas pemeliharaan rumah sakit, pasien,
pengunjung
serta petugas / pekerja yang menangani limbah (Depkes RI :
2001).
Untuk menghindari hal-hal tersebut, sebaiknya kesehatan lingkungan maupun
prasana rumah sakit mulya perlu dipelihara dengan baik sesuai dengan persyaratan
kesehatan lingkungan rumah sakit mulya
Sampah rumah
sakit mulya adalah bahan yang tidak berguna, tidak digunakan ataupun yang
terbuang yang dibedakan menjadi limbah medis padat dan non medis serta di
kategorikan sampah radioaktif, sampah infeksius, sampah sitotoksis dan sampah
domestik / umum (Depkes RI : 1999). Manfaat yang diperoleh jika sampah rumah
sakit dikelola dengan
saniter akan
memberikan dampak positif terhadap kesehatan lingkungan dan kesehatan
masyarakat di rumah sakit mulya (pasien,
pengunjung dan petugas rumah sakit) serta masyarakat yang berada disekitar
rumah sakit. Limbah medis padat merupakan bahan buangan yang jika tidak dapat
pengelolaan khusus dapat menimbulkan penularan penyakit, karena dapat ,menjadi
tempat penimbunan organisme penyakit dan menjadi media penularan penyakit.
Selain itu dapat membahayakan dan menimbulkan gangguan bagi pengunjung, petugas
kesehatan lingkungan dan terutama bagi petugas yang menangani limbah medis
padat tersebut. Pengelolaan limbah medis padat menurut kepuusan Menteri kesehatan
no.1204/MENKES/SK/2004 tentang pesyaratan kesehatan lingkungan rumah sakit,
terdapat 3 proses pengelolaan limbah medis padat yaitu tahap penampungan adalah
tahap penampungan limbah medis padat dengan fasilitas yang disediakan, tahap
pengumpulan/ pengangkutan adalah penyelenggaraan pengumpulan dan pengangkutan
sampah oleh petugas dimana dikumpulkan dalam kendaraan atau trolydan tahap
pembuangan akhir dan pemusnahan adalah limbah medis padat di buang di
pembuangan akhir dan di musnahkan.
Rumah Sakit
Mulya Kota Tangerang adalah rumah sakit tipe C, Sebagai penyedia layanan
kesehatan Rumah Sakit Mulya Kota Tangerang menyediakan klinik dengan 18
spesialisasi yang meliputi Spesialis kebidanan dan kandungan, Spesialis
onkologi kebidanan, Spesialis anak
Spesialis
saraf, Spesialis THT, Spesialis Kulit dan Kelamin, Spesialis
penyakit
dalam, Spesialis rehabilitasi medic (fisioterapi), Spesialis asma
dan paru,
Spesialis bedah, Spesialis bedah umum, Spesialis bedah saluran
kemih
(urologi), Spesialis bedah tulang, Spesialis gigi, Spesialis orthodonthie,
Spesialis prosthodonthie, Ahli madya Gizi. Berdasarkan laporan kesehatan
lingkungan tahunan berat limbah medis khusunya limbah medis padat Rumah Sakit
Mulya Kota Tangerang tahun 2012 di dapatkan bahwa limbah yang di hasilkan bulan
januari sebesar 780 kg, februari 669 kg, Maret 799 kg, April 807 kg, Mei 1022
kg, Juni 880 kg, Juli 778 kg, Agustus 852 kg, September 722 kg, Oktober 964 kg,
November 911 kg, dan Desember 895 kg. Dari data tersebut di dapatkan jumlah
yang dihasilkan tahun 2012 sebesar 10079 dan jumlah rata- rata limbah padat per
hari yang di hasilkan adalah sekitar 30 kg. Berdasarkan uraian di atas meskipun
rata-rata jumlahlimbah medis perhari yang dihasilkan tidak , jika dibandingkan
dengan perkiraan depkes (2002) yang
mengatakan
bahwa rumah sakit dengan tipe c hanya dengan memperhatikan jumlah tempat tidur
tanpa memperhatikan jumlah
pasien dan
kondisinya maka diperkirakan menghasilkan limbah medis antara 75-100 kg/ hari
dan tentunya jika di bandingkan dengan rumah sakit tipe c akan lebih sedikit
jumlah limbah yang di hasilkan tetapi
dengan
keadaan seperti itu Rumah Sakit Mulya Kota Tangerang harus
tetap
membutuhkan pengelolaan profesional untuk mengatasi agar tidak
terjadi
kontaminasi terhadap kesehatan lingkungan internal maupun eksternal.
Disamping
itu berdasarkan hasil temuan di lapangan dalam
kaitannya
proses pengelolaan limbah medis padat, di temukan dalam
proses
pengangkutan belum adanya jalur khusus troly dalam
mengangkut
limbah medis padat sehingga masih menjadi satu dengan
jalur uum
pasien dan belum adanya upaya deksinfeksi troli ketika troli
sedang tidak
di pakai. Sehingga saya ingin mengetahui bagaimana
pengelolaan
limbah medis padat di lingkungan kesehatan Rumah Sakit Mulya Kota Tangerang.
SEKIAN DAN
TERIMAKASIH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar