Kamis, 08 Januari 2015

D3-Sekmed-2014-Dellazulkarnaen:tugas4 kesehatan lingkungan dirumahsakit mulya



NAMA: DELLA ZULKARNAEN
NIM: 130110004
PRODI: S1 KESEHATAN MASYARAKAT
TUGAS 4


KESEHATAN LINGKUNGAN DI RUMAH SAKIT MULYA TANGERANG


Assalamualaikum wr.wb
Salam sejahtera untuk kita semua, karena kita diberi sehat jasmani dan rohani, terima kasih kepada ibu dwi karena saya telah diberi kesempatan untuk menceritakan tentang observasi saya dirumah sakit mulya, adapun beberapa pengetahuan yang saya ketehui tentang kesehatan lingkungan diruma sakit mulya.

Pembangunan nasional bangsa Indonesia adalah pembangunan
disegala bidang kehidupan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan
berkesinambungan, termasuk bidang kesehatan. Kesehatan merupakan hak
asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan
sesuai dengan cita-cita bangsa indonesia sebagaimana dimaksud dalam
Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945. Setiap upaya pembangunan harus dilandasi dengan wawasan
kesehatan dalam arti pembangunan nasional harus memperhatikan
kesehatan masyarakat dan merupakan tanggung jawab semua pihak baik
pemerintah maupun masyarakat. Pembangunan kesehatan bertujuan untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi
orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya,
sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif
secara sosial dan ekonomis (UU RI No. 36 Tahun 2009). Penyelenggaraan pembangunan yang berkelanjutan di bidang kesehatan memerlukan suatu upaya yang serasi dan seimbang antara pemerintah dan masyarakat demi tercapainya derajat kesehatan yang optimal bagi seluruh penduduk Indonesia sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan. Usaha untuk mewujudkan derajat kesehatan baik pemerintah maupun swasta telah membangun sarana-sarana pelayanan.


         Salah satu sarana pelayanan kesehatan adalah Rumah
Sakit, terutama rumah sakit mulya, yang merupakan rumah tempat merawat orang sakit, tempat menyediakan dan memberikan pelayanan kesehatan yang meliputi berbagai masalah kesehatan. Rumah sakit mulya sebagai salah satu tempat yang berperan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dituntut secara optimal untuk melakukan upaya kesehatan. Upaya tersebut tidak hanya sebatas promotif, penyembuhan dan pemulihan saja, tetapi juga perlu mengupayakan upaya pencegahan.

Dalam persyaratan kesehatan lingkungan rumah sakit menurut
Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1204/Menkes/SK/X/2004
menyatakan rumah sakit sebagai sarana pelayanan kesehatan dan tempat berkumpulnya orang–orang sakit maupun orang sehat serta menjadi tempat penularan penyakit yang memungkinkan terjadinya pencemaran lingkungan dan gangguan kesehatan dilingkungan sekitar. Kegiatan rumah sakit mulya dalam memberikan pelayanan kesehatan lingkungan juga menghasilkan bermacam-macam buangan limbah yang dapat mempengaruhi kesehatan lingkungan. Berbagai jenis limbah yang dihasilkan di rumah sakit mulya yang berbentuk padat, cair maupun gas dapat mengandung kuman pathogen, zat kimia berbahaya, zat radioaktif serta benda-benda tajam dapat menyebabkan penyakit ataupun kecelakaan.

Kelompok yang dapat beresiko terkena adalah dokter, perawat,
tenaga pembantu perawat dan petugas pemeliharaan rumah sakit, pasien,
pengunjung serta petugas / pekerja yang menangani limbah (Depkes RI :
2001).

Untuk menghindari hal-hal tersebut, sebaiknya kesehatan lingkungan maupun prasana rumah sakit mulya perlu dipelihara dengan baik sesuai dengan persyaratan  kesehatan lingkungan rumah sakit mulya
Sampah rumah sakit mulya adalah bahan yang tidak berguna, tidak digunakan ataupun yang terbuang yang dibedakan menjadi limbah medis padat dan non medis serta di kategorikan sampah radioaktif, sampah infeksius, sampah sitotoksis dan sampah domestik / umum (Depkes RI : 1999). Manfaat yang diperoleh jika sampah rumah sakit dikelola dengan
saniter akan memberikan dampak positif terhadap kesehatan lingkungan dan kesehatan masyarakat di rumah sakit  mulya (pasien, pengunjung dan petugas rumah sakit) serta masyarakat yang berada disekitar rumah sakit. Limbah medis padat merupakan bahan buangan yang jika tidak dapat pengelolaan khusus dapat menimbulkan penularan penyakit, karena dapat ,menjadi tempat penimbunan organisme penyakit dan menjadi media penularan penyakit. Selain itu dapat membahayakan dan menimbulkan gangguan bagi pengunjung, petugas kesehatan lingkungan dan terutama bagi petugas yang menangani limbah medis padat tersebut. Pengelolaan limbah medis padat menurut kepuusan Menteri kesehatan no.1204/MENKES/SK/2004 tentang pesyaratan kesehatan lingkungan rumah sakit, terdapat 3 proses pengelolaan limbah medis padat yaitu tahap penampungan adalah tahap penampungan limbah medis padat dengan fasilitas yang disediakan, tahap pengumpulan/ pengangkutan adalah penyelenggaraan pengumpulan dan pengangkutan sampah oleh petugas dimana dikumpulkan dalam kendaraan atau trolydan tahap pembuangan akhir dan pemusnahan adalah limbah medis padat di buang di pembuangan akhir dan di musnahkan.



Rumah Sakit Mulya Kota Tangerang adalah rumah sakit tipe C, Sebagai penyedia layanan kesehatan Rumah Sakit Mulya Kota Tangerang menyediakan klinik dengan 18 spesialisasi yang meliputi Spesialis kebidanan dan kandungan, Spesialis onkologi kebidanan, Spesialis anak
Spesialis saraf, Spesialis THT, Spesialis Kulit dan Kelamin, Spesialis
penyakit dalam, Spesialis rehabilitasi medic (fisioterapi), Spesialis asma
dan paru, Spesialis bedah, Spesialis bedah umum, Spesialis bedah saluran
kemih (urologi), Spesialis bedah tulang, Spesialis gigi, Spesialis orthodonthie, Spesialis prosthodonthie, Ahli madya Gizi. Berdasarkan laporan kesehatan lingkungan tahunan berat limbah medis khusunya limbah medis padat Rumah Sakit Mulya Kota Tangerang tahun 2012 di dapatkan bahwa limbah yang di hasilkan bulan januari sebesar 780 kg, februari 669 kg, Maret 799 kg, April 807 kg, Mei 1022 kg, Juni 880 kg, Juli 778 kg, Agustus 852 kg, September 722 kg, Oktober 964 kg, November 911 kg, dan Desember 895 kg. Dari data tersebut di dapatkan jumlah yang dihasilkan tahun 2012 sebesar 10079 dan jumlah rata- rata limbah padat per hari yang di hasilkan adalah sekitar 30 kg. Berdasarkan uraian di atas meskipun rata-rata jumlahlimbah medis perhari yang dihasilkan tidak , jika dibandingkan dengan perkiraan depkes (2002) yang
mengatakan bahwa rumah sakit dengan tipe c hanya dengan memperhatikan jumlah tempat tidur tanpa memperhatikan jumlah
pasien dan kondisinya maka diperkirakan menghasilkan limbah medis antara 75-100 kg/ hari dan tentunya jika di bandingkan dengan rumah sakit tipe c akan lebih sedikit jumlah limbah yang di hasilkan tetapi
dengan keadaan seperti itu Rumah Sakit Mulya Kota Tangerang harus
tetap membutuhkan pengelolaan profesional untuk mengatasi agar tidak
terjadi kontaminasi terhadap kesehatan lingkungan internal maupun eksternal.


Disamping itu berdasarkan hasil temuan di lapangan dalam
kaitannya proses pengelolaan limbah medis padat, di temukan dalam
proses pengangkutan belum adanya jalur khusus troly dalam
mengangkut limbah medis padat sehingga masih menjadi satu dengan
jalur uum pasien dan belum adanya upaya deksinfeksi troli ketika troli
sedang tidak di pakai. Sehingga saya ingin mengetahui bagaimana
pengelolaan limbah medis padat di lingkungan kesehatan Rumah Sakit Mulya Kota Tangerang.


SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Tidak ada komentar:

Posting Komentar