Tugas
1 Kesehatan Lingkungan tentang Lingkungan Sekitar
Nama: Septiyan Dharmawansyah
Jurusan: S1 Kesehatan Masyarakat
NIM: 130110021
Kebersmaan
denganmu Tak Lekang oleh Waktu,Wahai
Lingkunganku
Assalamualaikum.Wr.Wb
Salam Sejahtera untuk kita semua,puji dan syukur kita
panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kita nikmat sehat,iman dan
islam sehingga kita masih di berikan kesehatan untuk menjalani kehidupan ini
serta sholawat dan salam kita junjungkan ke baginda besar kita Muhammad SAW
beserta keluarga dan para sahabatnya.
Di sini saya akan menceritakan tentang keadaan lingkungan
sekitar rumah saya dan bagaimana juga suka duka saya dan keluarga saya selama
tinggal di rumah saya, Mohon di simak ya semuanaya, Jiahaha
Saya lahir di Tangerang, 15 September 1995 dan telah tinggal
selama 12 Tahun di Sepatan dan sebelumnya saya pernah tinggal di Kota Bumi
kurang lebih 6 tahun
Kami
terlahir dari Buah cinta kedua
orangtua kami yang menghasilkan tiga orang anak, 2 laki-laki dan 1 perempuan.
Saya anak kedua dari tiga bersaudara. Kakakku berusia 23 tahun dan saat ini
sedang menjalani kuliahnya di semester tingkat akhir jurusan S1 Keguruan,
sedangkan adik saya yang usianya 7 tahun saat ini masih duduk di bangku SD
kelas 1.
Semakin
bertambah usia saya
yang saat ini sudah menginjak usia 19 tahun, sudah banyak perubahan yang terjadi
di lingkungan tempat saya tinggal. Mulai dari jumlah tempat tinggal yang ada di
sekitar rumah, kondisi lingkungannya serta keadaan-keadaan lain yang telah
mengalami perubahan.
Saya
akan menceritakan pengalaman yang telah terjadi selama 12 tahun saya tinggal di
Sepatan. Dulu,
disaat pertama kali saya bersama dengan keluarga pindah, lingkungan di
sekitaran rumahku masih lumayan sepi. Rumah saya terletak di tengah diantara
rumah tetangga yang lain. Kebun di depan rumah saya milik orang lain selalu menjadi pemandangan
sehari-hari selama berada di rumah. Kebun tersebut dulunya tidak lebat, banyak
rumput alang-alang dan bunga bakung yang indah tumbuh di kebun itu sehingga
seringkali saya teman-teman bermain bersama diwaktu sore hari.
Ketika
awal masuk ke dunia perkuliahan. Saya sangat senang sekaligus takut karena saya
merasa bahwa saya semakin dewasa dan harus memberikan yang terbaik untuk kedua
orang tuaku. Saya tak menyangka kalau pada akhirnya saya masuk di jurusan Kesehatan
Masyarakat. Awalnya saya ingin sekali masuk jurusan Kedokteran karena aku
sangat senang membantu orang lain yang sedang sakit maupun sehat, Tapi apalah boleh di buat setelah saya sudah berusaha
dan berdoa dengan apa yang saya inginkan takdirpun belum memihak kepada saya
karena saya gagal masuk jurusan kedokteran akan tetapi saya tidak putus asa
begitu saja dan ketika saya berpikir kembali karena saya aktif di Organasasi di
sekolah saya dulu, Saya pun berpikir untuk mencari jurusan Kesehatan yang
sesuai dengan bakat dan kemampuan saya dalam bidang Organisasi dan pada
akhirnya saya menemukan jurusan yang tepat untuk saya yaitu Kesehatan
Masyarakat, September 2013 merupakan awal saya
memasuki dunia perkuliahan dan menyandang status baru sebagai seorang Mahasiswa.
Mengikuti beberapa mata kuliah yang mempelajari tentang kesehatan dan anatomi
tubuh dapat ku ikuti dengan baik karena ketika SMK saya berasal dari program
SMK KESEHATAN, sehingga saya sedikit mengetahui dan mengenal istilah-istilah
yang terdapat dalam materi perkuliahan saya. Saya sangat senang karena mendapatkan
teman-teman baru dari berbagai sekolah yang berbeda watak dan karakternya,
namun memiliki satu tujuan yang sama yaitu menjadi Sarjana Kesehatan Masyarakat
dan aku bangga menjadi salah satu bagian dari organisasi kesehatan yang
memiliki misi untuk mengajak orang-orang di sekitar kami untuk melakukan gaya
hidup sehat agar terhindar dari terjadinya penyebaran penyakit yang tidak
diinginkan .
Telah setahun saya lewati dalam menjadi seorang
Mahasiswa, dan saya sangat menikmati setiap proses yang terjadi selama kuliah.
Suka dan duka bersama dengan teman-teman yang sangat kusayangi membuat setiap
hari yang kami jalani menjadi lebih berwarna. Beberapa teman terdekat yang
membuatku selalu tersenyum dan tertawa di setiap pertemuan, setiap obrolan yang
terucap, serta canda dan tawa yang terdengar membuat kami merasa bahwa kami
saling membutuhkan seperti sebuah istilah dalam biologi yaitu simbiosis
mutualisme.
Sekarang
saya semester 3, dimana pada semester ini kami sudah mulai serius untuk setiap
mata kuliah yang kami pelajari untuk bekal ketika kami praktek nanti. Mata
kuliah yang semakin menjurus ke dalam kesehatan secara menyeluruh dan membuat saya semakin
mengerti akan pentingnya kesehatan. Baik dalam kesehatan diri pribadi maupun
kesehatan lingkungan tempat dimana kita berada. Apalagi di semester ini ada
mata kuliah Kesehatan Lingkungan yang dipelajari. Di dalam mata kuliah
tersebut, saya dapat belajar mengenal persyaratan air yang sehat, membedakan
jenis-jenis sampah dan cara mengelolanya serta masih banyak lagi. Mata kuliah
ini sangat seru dan membuatku tertarik untuk mempelajarinya.
Membahas
tentang Kesehatan Lingkungan, menurut saya lingkungan sekitaran rumah saya
masih belum memenuhi standar lingkungan yang sehat. Sampah yang masih
berserakkan sembarangan di kebun sekitar rumah yang menjadi alasan utamanya
membuat pemandangan sudah tak indah lagi seperti dulu. Meskipun sudah dibuatkan
tempat sampah khusus, masih saja tetangga yang nakal dan kurang bertanggungjawab
yang masih membuang sampah seenaknya. Padahal mereka sudah mengetahui dampak
dari membuang sampah sembarangan dapat menyebabkan banjir dan menjadi sarang
penyebaran penyakit yang ditularkan oleh nyamuk.
Kalau
membahas tentang air yang sehat, saya bersyukur kalau air yang sering disebut
sebagai sumber kehidupan itu tidak pernah saya dan keluarga mengalami kekurangan.
Sumber air di rumah saya sangat bagus dan jernih, bahkan memenuhi syarat air
yang sehat seperti tidak berbau, tidak berasa dan tidak berwarna. Airnya juga
sangat segar apabila digunakan untuk mandi. Ketika di daerah lain sedang
mengalami kekeringan. Alasan mengapa Kami tidak pernah mengalami kekurangan air
adalah karena di kebun dekat rumah banyak pohon besar yang tumbuh sehingga
resapan air yang dilakukan oleh pohon-pohon tersebut sangat banyak dan apabila
dipakai untuk kebutuhan sehari-hari dapat mengalir dengan deras.
Suatu
kondisi yang paling kusukai adalah ketika setelah hujan turun, karena selain
ada pelangi sehabis hujan, suasana di rumah juga seperti di daerah pegunungan. Kalau
kalian ingin tahu, Rumah saya bukan berada di daerah perumahan, melainkan masuk
ke dalam perkampungan yang ramah sapaan. Udara yang sangat sejuk ketika di pagi
dan malam hari membuat saya betah untuk tidur dan bermalas-malasan di rumah .
Jiahaha
Selain
itu, suara katak dan jangkrik yang saling bersautan menambah kesyahduan malam
yang membuat nyaman untuk menikmatinya setiap sehabis hujan.
Membahas tentang kesehatan,
khususnya kesehatan lingkungan membuat saya belajar untuk menjaga lingkungan
tempat dimanapun saya berada agar
menjadi lebih baik dan sehat. Di rumah, orang tuaku mengajarkan kami untuk
selalu rapi dalam melakukan segala sesuatu, membuang sampah pada tempatnya,
membersihkan dan membereskan kembali benda-benda yang telah dipakai, sikat gigi
sebelum tidur bahkan mencuci tangan sebelum makan dan mencuci kaki sehabis
berpergian merupakan langkah kecil yang selalu kami terapkan dalam kehidupan
sehari-hari kami. Kegiatan tersebut adalah hal sederhana yang sangat mudah
dilakukan untuk menjadikan suatu kebiasaan untuk hidup bersih.
Tidak
hanya di rumah, selama sekolah saya diajarkan untuk membuang sampah pada
tempatnya. Bahkan sekarang sudah kuliah di sekolah kesehatan seharusnya kita
lebih menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Bahkan
sekarang seiring berjalannya waktu di sekitar rumah saya sudah banyak rumah lagi.
Jadi sekarang di lingkungan rumah saya sudah tidak sepi lagi.
Sekiannnnnn dulu yaaaaaaaa cerita saya tentang lingkungan dan
sedikit cerita pribadi yang telah saya jelaskan tadi. Mohon maaf apabila ada
kesalahan dalam penulisannya, kritik dan saran dari teman-teman pembaca
akan saya terima dengan baik. Dadahhhhh
Hdup Mahasiswa!!!
Wassalamualaikum.wr.wb
Penulis
Septiyan
Dharmawansyah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar