Selasa, 30 Desember 2014

S1-Kesmas-2014-HotmaNaniSari: Tugas 4 Serba Serbi Kesehatan Lingkungan




NAMA : HOTMA NANI SARI RITONGA
NIM     : 130110013
JURUSAN : KESEHATAN MASYARAKAT


SERBA SERBI KESEHATAN LINGKUNGAN
Serba serbi Kesehatan lingkungan kampus stikes banten
A.  Kebersihan Lingkungan Kampus
Kebersihan sangat penting untuk setiap tempat yang kita kunjungi atau gunakan jadi kebersihan adalah dasar kesehatan yang sangat penting.Untuk kebersihan stikes banten sendiri dari ruangan :
1. RuangBelajar
Kebersihan ruang belajar di stikes banten sangat dijaga kebersihannya oleh petugas agar  setiap mahasiswa/mahasiswi yang belajar nyaman tanpa merasa terganggu karena ruangan yang kotor hanya terkadang banyak mahasiswa/mahasiswi yang  masih belum bersifat dewasa dalam menjaga kebersihan ruangan kelas misalnya saja saat memasuki ruangan belajar keadaan kelas sangat bersih dan rapih tapi setelah selesai perkuliahan sampah pun banyak berserakan dan sangat berantakan. Ruangan yang ditingal oleh mahasiswa/mahasiswi sering kali dalam keadaan yang  sangat berantakan sehingga membuat para petugas kebersihan kelelahan karena harus merapikan ruangan kembali agar  ruang belajar menjadi rapih dan bersih.Walaupun kebersihan kelas adalah tanggung jawab petugas sudah seharusnya mahasiswa/mahasiswi menjaga kebersihan dan kerapian ruangan kelas.
2. Ruangan Komputer/Ruangan Praktek
Kebersihan dari ruangan ini lebih baik daripada ruangan belajar karena tata ruangan yang  berbeda membuat ruangan ini lebih dijaga kebersihan dan kerapiannya.Ruangan ini sendiri sangat sensitive karena banyak benda yang  sangat harus dijaga kebersihan untuk perawatan alatdll.
3. KamarMandi
Kamar mandi adalah salah satu tempat yang paling  harus dijaga kebersihannya karena kamar mandi sendiri sudah menjadi sarang kuman.Kamar mandi stikes banten sendiri masih kurang baik secara kebersihannya karena masih ada saja lantai kamar mandi yang kotor,bau  yang menyengat, tempat sampah yang tidak ada tutup dll.Karena kamar mandi yang kurang terjaga kebersihannya membuat para mahasiswa/mahasiswi tidak nyaman saat menggunakan kamar mandi yang seharusnya harus nyaman digunakan karena kamar mandi adalah salah satu tempat yang digunakan oleh semua orang.Akan lebih baik apabila kebersihan kamar mandi lebih ditingkatkan lagi kebersihannya agar para pengguna kamar mandi tersebut merasa nyaman tanpa perlu merasa khawatir saat menggunakan kamar mandi tersebut.
4. Halaman
Halaman stikes banten sangat bersih di pagi hari tapi disaat siang dan sore hari sering kali banyak daun-daun yang berserakan di halaman, ini bukan karena kebersihan yang kurang dijaga tetapi karena keadaan angin juga.Halaman ini sendiri sangat penting untuk dijaga kebersihannya karena halaman ini adalah bagian paling depan yang sering dilihat oleh orang yang dating atau lewat dari stikes banten. Orang akan menilai sesuatu pertama adalah dari covernya atau luarnya kalau orang sudah melihat tidak bagus diluar maka orang akan menilai bahwa di dalamnya pun akan sama mungkin lebih parah oleh karena itu kebersihan halaman sangat penting untuk dijaga kebersihannya.
5. Kantin
Kantin adalah tempat diamana mahasiswa/mahasiswi istirahat dengan memanjakan perutnya, sama dengan yang lainnya kantinpun sangat penting dijaga kebersihan dan kesehatannya Karena apa yang ada di kantin itulah yang di konsumsi oleh para siswa/siswi dan mahasiswa/mahasiswi. Kabersihan kantin sendiri masih kurang bersih dari peralatan yang digunakan di kantin dan makanannya pun sedikit saja yang benar-benar sehat. Para mahasiswa/mahasiswi juga tidak tahu apakah yang mereka makan itu bersih dan sehat karena mahasiswa/mahasiswi hanya makan apa yang sudah disajikan untuk mereka. Kalau untuk kesehatan makanan itu sendiri kurang sehat namun tidak adanya pilihan lain membuat mahasiswa/mahasiswi hanya bisa mengisi perut yang ada di kantin. Untuk makanan sendiri akan lebih sehat kalau dibawa sendiri dari rumah namun terkadang para mahasiswa/mahasiswi tidak bisa membawa makanan sendiri dari rumah karena alasan tertentu.
6. Mushollah
Kebersihan mushollah untuk ruangannya bersih rapih tetapi untuk mukenah yang ada di mushollah sangat berantakan dan kurang bersih sedangkan penanggung jawab mushollah selalu memperhatikan kebersihan mukenah namun para mahasiswi yang menggunakan mukenah sering kali merasa cuek.Tidak jarang para mahasiswi setelah menggunakan mukenah sehabis shalat langsung digantung begitu saja tanpa dilipat atau dirapikan terlebih dahulu baru kemudian di gantung.Setiap kali dirapikan tidak lama kemudian akan kembali berantakan disini yang kurang adalah kesadaran pengguna mukenah itu sendiri untuk menjaga kebersihan dan kerapian mukenah.

7. Tempat Parkir
Kebersihan tempat parkir sangat bersih hanya kerapiannya yang sangat kurang karena banyaknya pengguna sepeda motor yang parkir tanpa memperhatikan cara parkir sepeda motor lainnya yang telah dibuat rapih hal ini membuat para petugas kesulitan saat merapikannya dan juga membuat para pengguna sepeda motor lainnya kesulitan untuk parkir karena tempat parkir terisi penuh padahal seharusnya bisa menampung semua sepeda motor itu karena parkir yang tidak rapih membuat boros tempat. Kembali lagi yang diperlukan disini adalah kesadaran para pengguna sepeda motor.
8. Ruang Dosen
Kebersihan ruang dosen sangat bersih bahkan bukan hanya bersih tapi juga terjaga tidak pernah terlihat ada sampah berserakan di ruang guru karena ruangan ini sangat dijaga oleh petugas dan dosennya sendiri.Ruangan ini sangat patut untuk dicontoh dari petugas kebersihannya dan dari kesadaran pengguna ruangan itu sendiri.
9. Ruang Perpustakaan
Ruang perpustakaan adalah ruangan yang selalu bersih, rapih dan sangat nyaman sehingga membuat ruangan ini menjadi ruangan favorit karena setiap masuk keruangan ini akan selalu merasa aman dan nyaman. Ruangan ini memang sangat cocok untuk belajar kerana keadaannya yang nyaman dan juga bersih.

Kesimpulan
Kebersihan sangat penting dalam segala hal karena kebersihan adalah dasar dari menjaga kesehatan, karena untuk sehat segala yang kita gunakan, segala yang kita makan dan semua itu harus dalam keadaan bersih jadi kalau ingin sehat yang harus diperhatikan pertama kali adalah kebersihan.Untuk melakukan kebersihan yang harus ditanamkan dalam diri sendiri adalah kesadaran akan kebersihan untuk kesehatan sendiri dan itu semua dimulai dari diri sendiri dan hasilnya akan dinikmati oleh diri sendiri pula.

S1-Kesmas-2014-HotmaNaniSari: Tugas 1 Lingkungan Sekitarku



NAMA : HOTMA NANI SARI RITONGA
M.KULIAH : KESEHATAN LINGKUNGAN
JURUSAN S1 KESEHATAN MASYARAKAT

LINGKUNGAN SEKITAR HOTMA NANI SARI RITONGA
19 tahun berkembang dan tumbuh di berbagai lingkungan daerah

1. Periode Balita
a. Lingkungan Keluarga
Saya anak ke-empat dari empat bersaudara, saya lahir pada tanggal 29 januari 1995.Jarak antara saya dan kakak saya lumayan jauh sehingga saya saat saya kecil saya tidak pernah di rawat oleh kakak saya seperti seorang kakak adik pada umumnya.Karena Orangtua saya adalah seorang petani yang setiap harinya menghabiskan waktu dari pagi sampai sore di kebun/sawah. Saya besar di tengah keluarga yang tinggal di desa dan jauh dari kota, tetapi walaupun saya dan keluarga saya tinggal di desa yang terpencil sya sangat bersyukur karena desa saya sangat jauh dari kata ramai, padat penduduk, polusi udara, limbah pembuangan, sungai tercemar, banjir, longsor, dan sebagainya. Jadi saat masa balita saya sangat menyenangkan karena begitu dekat dengan alam sehingga membuat lingkungan saya sangat sehat dan sangat baik untuk tumbuh kembang saya.orangtua saya juga selalu mengajarkan kepada saya dan kakak-kakak saya untuk selalu menjaga alam yang kita punya karena kalau kita menjaga alam maka alam akan memberikan kita rejeki.
b. Lingkungan Social
Lingkunga social saya disaat masa balita saya sangat menyenangkan karena saya sering dititipkan di rumah saudara karena orangtua saya harus ke sawah/kebun.Oleh karena itu saya sering berinteraksi dengan saudara dan tetangga saya.bahkan orangtua sayapun sering membawa saya keluar kota untuk sehingga walaupun saya tinggal di desa terpencil saya mengetahui bagaimana hidup di kota dan bagaimana kehidupan di luar. Dimasa balita saya dilingkungan social sangat menyenangkan karena saya banyak mengenal orang, temapat, suku, budaya alam dll.
c. Lingkungan Budaya
saya lahir di kab.tapanuli selatan Sumatra utara jadi budaya, adat dan bahasa saya sehari-hari adalah batak. Saya bangga menjadi orang batak karena batak di jaman sekarang masih mempertahan tradisi dari dulu sampai sekarang.Dimasa balita saya, saya sudah dikenalkan dengan budaya batak dengan acara yang pernah saya lihat di acara pernikahan oranglain dan acara lainnya dan di rumah saya sendiri. Orangtua saya sangat menjalani budaya yang ada karena orangtua saya sendiri masih memilki keturunan raja dulu yang bergelar “baginda makkusor” sehingga menuntut orangtua saya untuk mentaati dan meneruskan budaya yang selama ini telah dijalankan keluarga saya. tetapi walaupun saya tinggal di daerah batak orangtua saya juga mengajarkan budaya lain yang pernah saya datangi. Jadi saya tidak hanya mengetahui budaya saya tetapi saya juga sedikitnya mengetahui budaya luar yang pernah saya kunjungi.
d. Lingkungan Alam
Karena saya dan keluarga saya tinggal di daerah yang termasuk jauh dari kota jadi di desa saya alamnya masih sangat asri dan tenang. Sawah, kebun, sungai yang jernih dan kendaraan yang tidak terlalu banyak berlalu lalang dari desa saya sehingga udara di desa saya masih sangat sehat dan segar. Jumlah penduduk di desa saya juga bisa di katakana masih sedkit sehingga desa saya sangat jauh dari kata padat penduduk.Karena alam di desa saya masih sangat bagus jadi sangat bagus untuk kesehatan semua orang yang ada di desa saya.

2. Periode Sekolah Dasar
a. Lingkungan Keluarga
Dimasa SD di dalam rumah kami hanya ada saya dan kedua orangtua saya, karena kakak pertama dan kedua saya saat itu sedang kuliah di padang dan kakak saya yang ketiga baru masuk SMP di kota dalam Kabupaten tempat tinggal saya yang membuat kakak ketiga saya harus di kost di daerah tersebut. Setiap hari sepulang sekolah saya selalu merasa sepi karena tidak ada orang di rumah, karena kedua orangtua saya masih di sawah/kebun saat saya pulang sekolah.Sehingga saya selalu merindukan kakak-kakak saya agar saya tidak kesepian di rumah dan saya mempunyai teman cerita dan bermain.Masa SD saya sangat menyenangkan karena seperti anak-anak lainnya banyak bermain, tetapi sesaat di rumah saya merasa kesepian karena orangtua saya ada di sawah/kebun dan kakak-kakak saya sekolah di temapat lain sehingga saya sendiri di rumah mau bermain bersama temanpun tidak bisa karena teman-teman saya sepulang sekolah pergi membantu orangtua mereka ke sawah/kebun. Sementara saya tidak diperbolehkan ke sawah/kebun karena orangtua saya selalu berkata bahwa kami tidak boleh merasakan apa yang mereka rasakan dan ingin kami menikmati masa-masa bahagia kami.
b. Lingkungan Social
Lingkungan social saya dimasa SD saya semakin menambah sama saja ketika saya balita tidak banyak perubahan karena di desa saya juga tidak banyak perubahan. Seperti biasa saya sering berinteraksi dengan orang-orang disekitar saya maupun di desa/kota yang pernah saya kunjungi. Orangtua saya selalu mengenalkan saya kepada saudara dan keluarga dari orangtua saya sehingga saya banyak mengenal orang dan belajar mengenai lingkungan social yang orangtua saya ajarkan kepada saya, dan saya ingin seperti orangtua saya karena kedua orangtua saya dilingkungan sosialnya sangat baik karena saya lihat orangtua saya begitu dekat dengan lingkungan sosialnya.
c. Lingkungan Budaya
Dimasa SD saya belajar banyak mengenai budaya saya yaitu batak, saya sering bepergian dengan kedua orangtua saya ke acara pesta di daerah saya maupun keluar kota. Dari acara pernikahan, hakekah, minta doa, dll saya bisa melihat bagaimana acara adat di lakukakan, dengan hal ini saya tahu tambah banyak mengenai budaya saya di tambah lagi dengan ilmu yang diberikan kedua orangtua saya. tapi dari semuanya saya lebih mudah memahami saat kedua orangtua saya melaksanakan acara-acara tersebut karena saya bisa melihat proses demi proses adat yang dilaksanakan.
d. Lingkungan Alam       
Dimasa balita sampai masa SD tidak banyak yang berubah alam di lingkungan saya hanya penduduk saja yang bertambah dan bertambahnya juga tidak significan jadi masih sangat asri dan sangat sehat bagi kesehatan. Dengan lingkungan alam yang seperti ini perkembangan bagi kesehatan saya sangat bagus apalagi untuk belajar karena dengan udara yang segar dan sehat otak akan terasa lebih segar dan fress sehingga nyaman dan tenang dalam belajar. Dengan alam yang seperti ini saat sedang belajar lebih mudah di mengerti dan lebih tenang saya sangat bersyukur dengan alam yang saya nikmati itu.

3. Periode SMP
a. Lingkungan Keluarga
Dimasa SMP sehari-hari saya bukan lagi di rumah kedua orangtua saya karena saya sekolah di daerah lain (Kabupaten lain)  dan tinggal di rumah oranglain yang sebelumnya saya tidak kenal (kost). Saya hanya pulang pada hari libur saja sabtu dan minggu itupun tidak selalu dalam setiap minggu jadi semasa smp saya lebih banyak saya habiskan di luar rumah orangtua saya.tinggal di kost di umur 12 tahun menurut saya sangat banyak tantangan karena dari cara berpikir umur 12 tahun belum matang dan masih sangat perlu pengawasan dan bimbingan dari orangtua. Tapi karena jauh dari orangtua pengawasan dan bimbingan berkurang dan saya di tuntut untuk mandiri dalam hal apapun misalnya : bangun pagi, shalat, bersih kamar sendiri, nyuci dan setrika sendiri, belajar sendiri dan semuanya harus dilakukan sendiri. Walaupun saya kost orangtua saya selalu datang sekali dalam dua minggu sekedar untuk mengotrol saya. saya sangat bersyukur mempunyai kedua orangtua saya ini karena cara mereka mendidik saya bukan hanya dengan memberikan ilmunya saja tapi mereka juga membiarkan saya mengalaminya sendiri agar saya bisa belajar sendiri bukan hanya dengan materi tapi juga dengan praktek agar saat saya besar nanti kalau saya harus tinggal di luar kota jauh dari kedua orangtua saya sudah punya pengalaman dan dengan pengalam saya itu akan membuat saya lebih mudah menyesuaikan diri di tempat saya akan tinggal nanti.
b. Lingkungan Social
Lingkungan social di masa SMP saya sangat menyenangkan karena di daerah tempat kost saya adalah tempat yang memang banyak anak kost karena di daerah tersebut ada SMA favorit banyak orang, jadi sayapun tinggal di kost yang terdiri dari orang luar daerah itu juga dan mereka semua umurnya di atas saya karena di SMP saya masih sangat jarang ada yang kost karena sebagian besar adalah penduduk daerah itu sendiri. Saya sangat senang bisa berada di lingkungan yang saya tidak biasa tempati karena dengan begitu saya bisa banyak kenal orang/teman dan semakin banyak orang yang saya kenal maka saya akan lebih banyak pengetahuan, pelajaran, pengalaman dll.Banyak yang saya dapatkan dari orang-orang tersebut. Dengan kata lain saya akan tahu bagaimana caranya agar lebih dekat dengan orang dan berbagi pengalaman kesesama teman. Semakin saya banyak bergaul dengan orang semakin banyak pula orang yang bisa saya jadikan sebagai tempat sekedar cerita untuk menghilangkan rasa tidak tahu, takut, bingung, sedih dan senang dengan hal ini secara pemikiran saya semakin dewasa, mandiri dan lebih senang dalam menjalani masa remaja saya sehingga saya tidak banyak memikirkan hal yang tidak penting atau hal yang terlalu saya pikirkan yang membuat saya jadi stress yang berdampak tidak baik bagi kesehatan saya. di masa inilah saya merasa masa paling menyenangkan dalam hal bergaul.
c. Lingkungan Budaya
Saat SMP budaya dan adat di lingkungan tempat tinggal saya (kost) sangat berbeda karena di daerah kost saya adalah daerah pantai/pesisir walaupun tinggal di satu provinsi tapi sangat berbeda dari adat, budaya dan bahasa.Di daerah saya menggunakan bahasa batak sementara di daerah kost saya menggunakan bahasa pesisir, dengan perbedaan ini sangat menguntungkan bagi saya karena saya punya pengetahuan baru yaitu mengetahui sedikit adat meraka dan saya juga bisa belajar bahasa mereka. Dengan kata lain saya mempunyai ilmu mengenai budaya orang lain dan merasakannya sendiri, walaupun saya tidak begitu tahu atau menguasai adat dan bahasa mereka tapi saya bersyukur karena saya dapat ilmu baru dengan orang baru dan bukan hanya itu tapi saya juga punya pengalam yang bisa saya bagi kepada orang yang belum mengetahuinya dan ini membuat saya lebih percaya diri dan senang karena saya dapat membagi cerita dan pengalaman saya.
d. Lingkungan Alam
Lingkungan alam di daerah kost saya berbeda juga dengan daerah asal saya karena daerah asal saya adalah daerah pengunungan dan penduduknya juga masih tergolong sedikit sedangkan di daerah kost saya adalah daerah pantai. Dengan ini saya juga sangat bersyukur karena dengan lingkungan alam yang berbeda ini saya tidak bosan dengan lingkungan pegunungan terus dan saya bisa lebih menikmati alam ciptaan sang pencipta.

4. Periode SMA
a. Lingkungan Keluarga
Dimasa SMAsaya pindah daerah lagi yaitu ibu kota di kabupaten saya, di daerah ini budaya, adat dan bahasanya sama dengan daerah kelahiran saya jadi saya juga tidak terlalu sulit untuk saling mengenal dengan teman lain atau oranglain yang baru saya temui. Di waktu SMK saya dan teman-teman baru (kita semua) tinggal di asrama, di SMK saya ada dua jurusan yaitu keperawatan dan farmasi, keperawatan wajib tinggal di asrama sekolah dan saya jurusan keperawatan jadi saya wajib tinggal di asrama.Awal mula saya tinggal di asrama rasanya enak punya teman baru, sedih karena untuk kedua kalinya jauh dari orangtua, seru karena punya teman-teman baru dengan kepribadian berbeda-beda, lucu karena ada pengalaman baru yang baru yang terjadi dengan baru.Ini adalah masa sekolah saya yang paling menyenangkan sampai saat ini.
b. Lingkungan Social
Lingkungan social saya di masa SMK tidak terlalu dekat dengan warga sekitar asrama atau sekolah saya karena kami hanya boleh berada di lingkungan sekolah saja kalau kami melanggar peraturan dengan keluar dari pagar sekolah kami akan mendapat sangsi atas pelanggaran tersebut. Kami hanya boleh keluar dari asrama kalau ada hal yang benar-benar penting atau pergi bersama orangtua, saat mau keluar asramapun kami harus minta izin kepada ibu asrama yang mengawasi kami di asrama, dan kami juga boleh keluar pada hari sabtu siang pulang sekolah sampai jam 17.00 sore dan hari minggu mulai jam 08.00 pagi s.d 17.00 sore, apabila kami melanggar peraturan ini kami juga akan mendapatkan sangssi. Kami juga boleh pulang ke rumah sekali dalam dua minggu dengan syarat buku ijin pulang (BIK) kami harus terlebih dahulu ditanda tangani oleh ibu asrama tetapi apabila kami punya kesalahan terkadang kami juga tidak diperbolehkan pulang. Tinggal di asrama membuat saya kurang bergaul dengan orang luar karena 24 jam kami hanya boleh dilingkungan sekolah saja tetapi itu bukan masalah untuk saya, karena saya mempunyai teman dari daerah yang berbeda-beda, sifat yang berbeda, semuanya berbeda hanya satu yang sama yaitu kami sama-sama tinggal di satu atap untuk menuntut ilmu.
c. Lingkungan Budaya
Llingkungan budaya di masa SMA saya sama saja dengan budaya di daerah saya, hanya bahasa saja yang sedikit berbeda. Di masa SMA saya budaya juga berlaku di sekolah sama dengan budaya lainnya, tapi budaya yang digunakan disekolah bukanlah budaya yang formal sama dengan budaya siswa-siswi SMA biasa, tetapi karena saya berada di asrama dengan penuh aturan selama 24 jam yang harus dipatuhi sehingga membuat siawa-siswinya lebih menghargai budaya. Di masa SMA saya ini bukan hanya saja tempat untuk menuntut ilmu tetapi bahkan lebih dari itu karena juga mempelajari banyak hal di sekolah terutama di asrama.Saya bersyukur bisa bersekolah di SMK saya tersebut walaupun sekolahnya sekolah baru tapi banyak ilmu dan pengalaman yang bisa saya dapat.
d. Lingkungan Alam
Lingkungan alam di masa SMA saya berbeda dengan di lingkungan alam di daerah asal saya yang masih sangat asri.Di lingkungan sekolah SMA saya sudah padat penduduk dan banyak kendaraan yang lalu lalang walaupun begitu masih banyak pepohonan yang tumbuh di sekitar pekarangan rumah warga maupun di pinggir jalan.

S1-Kesmas-SantiyatnaUtami:Tugas 4 Serba Serbi Kesehatan Lingkungan



Pemukiman merupakan tempat tinggal sekelompok manusia yang masih termasuk didalam bagian dari lingkungan hidup, pemukiman juga berfungsi sebagai hunian dan tempat kegiatan yang mendukung kehidupan baik di perkotaan maupun diperdesaan. Pemukiman digunakan untuk tempat berlindung, didalamnya ada semua fasilitas dan pelayanan yang diperlukan, perlengkapan yang berguna untuk kesehatan jasmani dan rohani serta keadaan sosialnya, baik untuk keluarga maupun individu.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi atau yang dapat menentukan kualitas  lingkungan  perumahan / pemukiman  antara lain: fasilitas pelayanan, perlengkapan, peralatan yang dapat menunjang terselenggaranya keadaan fisik, kesehatan mental, kesejahteraan sosial bagi individu dan keluarganya (dr. H. Haryoto Kusnoputranto, SKM)..
Penyehatan lingkungan tempat pemukiman adalah segala upaya untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan tempat pemukiman beserta lingkungannya dan pengaruhnya terhadap manusia.
 Tujuan dilaksanakan Kesehatan Lingkungan di Tempat Permukiman
  1. Penataan pemukiman yang memenuhi syarat kesehatan.
  2. Terwujudnya suatu kondisi perumahan yang layak huni dalam lingkungan yang sehat.
  3. Mengurangi resiko kebakaran, kecelakaan, penularan penyakit.
 Dasar  hukum penyelenggaraan Kesehatan Lingkungan Tempat Permukiman
Dalam membahas aspek kebijakan kesehatan pemukiman perumahan ada beberapa landasan yang tidak dapat diabaikan
  1. Undang - undang Pokok Agraria nomor 5 tahun 1960
  2. Undang -undang nomor 23 tahun 1992 tentang  Kesehatan
  3. Undang -undang nomor 24 tahun 1992 tentang Penataan Ruang
  4. Undang -undang nomor 4 tahun 1992 tentang Perumahan dan Pemukiman
  5. Undang -undang nomor tahun tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup
  6. Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor 829/MenKes/SK/VII/1989 tanggal 20 Juli 1989 Tentang Persyaratan Kesehatan Perumahan
  7. Undang – undang dan keputusan yang lain
 Sasaran  Upaya Kesehatan Lingkungan di Tempat Pemukiman
1.      masyarakat pada pemukiman
2.      Rumah dengan upaya meliputi  penggerakan masyarakat agar memiliki, memelihara semua aspek kesehatan rumahnya
3.      Lingkungan pemukiman  dengan upaya meliputi usaha bersama dalam melaksanakan pemukiman sehat, kerja bakti bersama, Penyelenggaraan pemberantasan sarang nyamuk, gerakan penanaman pohon dana lain - lain
 Aspek kesehatan lingkungan pemukiman
Suatu permukiman dikatakan telah memenuhi syarat kesehatan jika telah dipenuhi hal - hal berikut :
1.Menjamin ketenangan hidup, yakni
a.       Lokasi mempunyai assebilitas ke transportasi umum, di daerah yang dapat memberikan keseimbangan social, memberikan kesempatan untuk dapat membina individu dan keluarga serta terjamin aman dari timbulnya bahaya
b.      Kondisi geologis diantaranya kemiringan tanah maksimal 15 %, memungkinkan untuk dibuat drainase, kondisi tanah memugkinkan untuk dibuat bangunan sederhana
c.       Status hukum jelas
2.Tersedia fasilitas umum dan fasilitas sanitasi, sesuai ketentuan  yakni
a.       Jalan local  yang terdiri dari jalan penghubung lingkungan perumahan, jalan poros lingkungan perumahan, jalan lingkungan perumahan atau gang –gang
b.      Air minum dengan ketentuan bahwa sistem penyediaan air minum kota : 100 liter / orang / perhari, system penyediaan air minum lingkungan 60%, system penyediaan air minum ke rumah rumah 60 %, sambungan air minum ke fasilitas umum 30 %
c.       Pembuangan air limbah dan tinja : pembuangan air limbah kota sambungan ke system yang tersedia, pembuangan air limbah lingkungan, tangki septic tank, bidang peresapan sesuai daya serap tanah
d.      Pembuangan air hujan dengan ketentuan tersedia saluran pembuangan air hujan, tersedia badan penerima
e.       Tersedia pembuangan sampah dengan ketentuan pengumpulan sampah, pengangkutan sampah, pembuangan sampah
f.       Jaringan listrik dan sarana komunikasi
3.Tersedia fasilitas kesehatan
a.       Jarak antara pemukiman ke puskesmas pembantu atau praktek dokter 1,5 km,
b.      Jarak ke puskesmas 3 km, terdapat rumah bersalin, apotik
4.Tersedia fasilitas perbelanjaan dan niaga
a.   Tersedia fasilitas belanja yag memeuhi syarat
b.   Jarak fasilitas perbelanjaan dan niaga mudah dicapai oleh pemnghuni pemukiman
5.Tersedia fasilitas layanan pemerintah dan pelayanan umum
a. Tersedia fasilitas pemerintah seperti kesehatan, pendidikan
b. Jarak terjangkau dengan kendaraan pribadi
6.Tersedia fasilitas peribadatan
a.   Masjid atau musolah sesuai jumlah penghuni dan
b.   Jarak fasilitas peribadan dekat dengan rumah penduduk dengan fasilitas umum masyarakat
7.Fasilitas rekreasi dan kebudayaan yang dapat melayani 6000 keluarga ada gedung serba guna
8.Fasilitas Pendidikan sesuai dengan luas pemukiman dan jumlah penduduk yang menjadi penghuni di dalamnya
9.Fasilitas Olah raga dan lapangan terbuka 50 keluarga ada taman / tempat bermain
10.Untuk menjamin kesehatan penghuni, rumah - rumah harus memenuhi  persyaratan
                                                                    

Persyaratan Kesehatan Lingkungan Perumahan
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia   No. 829/Menkes/SK/VII/1999 :
  1. Lokasi
  2. Tidak terletak pada daerah rawan bencana alam seperti bantaran sungai, aliran lahar, gelombang tsunami, longsor dan sebagainya.
  3. Tidak terletak pada daerah bekas tempat pembuangan akhir sampah dan bekas lokasi pertambangan.
  4. Tidak terletak pada daerah rawan kecelakaan dan daerah kebakaran seperti jalur pendaratan penerbangan.
  5. Kualitas Udara, Kebisingan dan Getaran
Kualitas udara ambien di lingkungan perumahan harus bebas dari gangguan gas beracun baik oleh alam atau aktivitas manusia, dan memenuhi persyaratan baku mutu udara yang berlaku dengan perhatian khusus terhadap parameter-parameter sebagai berikut :
  1. Tingkat kebisingan di lokasi tidak melebihi 45-55 dBA.
  2. Gas berbau (H2S dan NH3) secara biologis tidak terdeteksi.
  3. Partikel debu diameter < 10 mg tidak melebihi 150 mg/m3.
  4. Gas SO2 tidak melebihi 0,10 ppm.
  5. Debu terhadap tidak melebihi 350 mm3/m2/hari.
  6. Kualitas Tanah
Kualitas tanah pada daerah perumahan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
  1. Timah hitam (Pb) maksimal 300 mg/kg.
  2. Arsenik total maksimal 100 mg/kg.
  3. Cadmium (Cd) maksimal 20 mg/kg.
  4. Benzo (a) pyrene maksimal 1 mg/kg.
  5. Kualitas Air Tanah
Kualitas air tanah pada daerah perumahan minimal harus memenuhi persyaratan air baku, air minum (golongan B), sesuai dengan Peraturan Perundangan yang berlaku.


Sarana dan Prasarana Lingkungan
1.      Memiliki taman bermain untuk anak, sarana rekreasi keluarga dengan konstruksi yang aman dari kecelakaan.
2.      Memiliki sarana drainase yang tidak menjadi tempat perindukan vektor penyakit dan memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
3.      Memiliki sarana jalan lingkungan dengan ketentuan sebagai berikut :
a.       Konstruksi jalan tidak membahayakan kesehatan.
b.      Konstruksi trotoar jalan tidak membahayakan pejalan kaki dan penyandang cacat.
c.       Bila ada jembatan harus diberi pagar pengaman.
d.      Lampu penerangan jalan tidak menyilaukan.
4.      Tersedia sumber air bersih yang menghasilkan air secara cukup sepanjang waktu dengan kualitas air yang memenuhi persyaratan kesehatan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
5.      Pengelolaan pembuangan kotoran manusia dan limbah rumah tangga harus memenuhi persyaratan kesehatan, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
6.      Pengelolaan pembuangan sampah rumah tangga harus memenuhi persyaratan kesehatan, sesuai dengan peraturan.
7.      Pengaturan instalasi listrik harus menjamin keamanan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
8.      Memiliki akses terhadap sarana pelayanan umum dan sosial seperti keamanan, kesehatan, komunikasi, tempat kerja, tempat hiburan, tempat pendidikan, kesenian dan sebagainya.
9.      Tempat pengolahan makanan harus menjamin tidak terjadi kontaminasi yang dapat menimbulkan keracunan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
10.  Binatang Penular Penyakit
a.       Indek lalat di lingkungan perumahan harus memenuhi persyaratan.
b.      Indeks jentik nyamuk (Angka Bebas Jentik) di perumahan tidak melebihi 5%.
    1. Penghijauan
Pepohonan untuk penghijauan di lingkungan perumahan merupakan pelindung dan juga berfungsi untuk kesejukan, keindahan dan kelestarian alam.
Masyarakat harus terlibat aktif dalam upaya menyelenggarakan penghijauan terutama disekitar rumah yang dihuninya



Aspek Kesehatan Rumah
1.      Persyaratan Umum
Menurut Winslow dan APHA rumah sehat harus memenuhi kebutuhan physiologis para penghuninya, kebutuhan psychologis, dan harus terhindar dari penyakit menular, dan kecelakaan.
 a.Memenuhi kebutuhan physiologis
Yang dimaksud memenuhi kebutuhan psikologis diantaranya adalah
-   Pencahayanaan alami minimal untuk kamar keluarga dan kamar tidur 60 – 120 lux, pencahayaan buatan untuk ruang keluarga 100 lux, ruang tidur 50 lux, ruang belajar 100 lux, ruang makan 75 lux, ruang dapur 50 – 75 lux
-   Penghawaan alami lubang ventilasi minimal 5 – 10 % luas lantai terdiri dari lubang ventilasi tetap sebesar minimal 5 % dari luas lantai dan lubang ventilasi incidental minimal 5 % luas lantai, udara yang masuk harus bersih, aliran udara cross ventilation, kelembaban udara tidak boleh terlalu tinggi optimum 60 %, suhu ruang antara 21 – 30 Celsius, udara dalam ruangan tidak lebih 5 Celsius selisihnya dengan suhu luar ruangan, pergantian udara bersih untuk orang dewasa 33 meter  persegi/orang/hari, Sedang over crowding, terutama apabila kepadatan perkamar melebihi batas, akan membuat rumah tersebut berbahaya bagi kesehatan penghuninya.
Keadaan demikian ini sering dijumpai pada gubuk-gubuk di desa maupun rumah gedung di daerah slum kota.
 b.Memenuhi kebutuhan psycologis
ü  Keadaan rumah dan sekitarnya, cara pengaturannya harus memenuhi rasa keindahan
ü  Mempunyai halaman yang luas dan dapat ditanami pohon pohonan
ü  Mempunyai toilet/ kamar mandi / WC sendiri
ü  Adanya jaminan kebebasan yang cukup bagi setiap anggota keluarga
ü  Anggota keluarga yang mendekati dewasa harus mempunyai ruangan sendiri- sendiri
ü  Harus ada ruangan keluarga untuk menjalankan kehidupan keluarga dimana semua anggota keluarga dapat berkumpul
ü  Harus ada ruangan untuk hidup bermasyarakat, yaitu harus ada ruangan untuk menerima tamu.



 c.Harus Terhindar dari Penyakit Menular   
Dengan banyak pemukim pada suatu pemukiman yang melebihi batas jumlah yang ditentukan, itu juga sebagai salah satu faktor penyebab penyakit menular.
Adanya fasilitas kesehatan, mencegah terjangkitnya penyakit seperti membersihkan rumah, menjaga kualitas makanan dan diharapkan tidak over crowding (kepadatan penduduk).
1. Ada sumber air yang sehat, cukup kualitas dan kuantitasnya
2. Tersedia tempat pembuangan kotoran
3. Harus dapat mencegah perkembangbiakan vektor penyakit
4. Harus cukup luas. Luas kamar tidur ± 5  m 2  per kapita per luas lantai
5. Tempat masak, menyimpan makanan hendaknya bebas dari pencemaran atau gangguan binatang / serangga atau debu
Fasilitas sanitasi yang kurang akan menimbulkan wabah penyakit, misalnya dalam fasilitas air. Jika satu rumah tidak mempunyai fasilitas air yang memadai, maka berpengaruh terhadap kesehatan dan kebutuhan manusia, seperti air minum, air untuk mandi, atau air untuk kebutuhan lainnya. Demikian juga, fasilitas pembuangan kotoran, jika itu tidak memenuhi dalam sebuah rumah akan menyebabkan wabah-wabah penyakit. karena biasanya akan dibuang di parit atau sungai
d.Harus Terhindar dari terjadinya Kecelakaan
·        Kontruksi rumah harus dari bahan - bahan bangunan yang kuat sehingga tidak mudah roboh
·        Sarana pencegahan terjadinya kecelakaan di sumur, kolam, lantai yang licin, racun serangga, minyak tanah, obat obatan dan sebagainya
·        Diusahakan agar tidak mudah terjadi kebakaran
·        Ada alat pemadam kebakaran terutama yang mempergunakan gas







Syarat tehnik rumah
1.Letak Rumah
Pertimbangan  mengenai letak meliputi :
a.Permukaan Tanah
Tanah yang rendah biasanya yang sering digenangi banjir. Sedangkan tanah berbatu karang biasanya lembab dan dingin karena tidak bisa
menyerap kedalam tanah pada waktu hujan. Tetapi dengan konstruksi dan dilengkapi drainase yang baik, bisa digunakan tanpa ada gangguan. Yang ideal adalah di daerah tanah yang meninggi, kering dan porous (seperti tanah berpasir/berkerikil atau tanah berkapur).
b.Hadap Rumah
Hubungannya dengan matahari, arah angin dan lapngan terbuka. Dapur dan ruang tempat menyimpan makanan terletak di bagian utara rumah karena akan menerima sinar matahari lebih sedikit.
c.Konstruksi Rumah
Kontruksi rumah biasanya bertumpu pada fundasi, fundasi yang tidak sesuai akan mengakibatkan rumah diatasnya bisa rontok. Ada tiga cara dalam pembuatan fundasi :
-    Membuat parit-parit yang diisi dengan adukan semen.
 -   Membuat semacam rakit dengan adukan semen yang konkrit.
-    Membangun tiang-tiang/pilar-pilar dari beton.

2.Dinding
Dinding luar berfungsi untuk menghindarkan serangan hujan dan angin   terhadap interior rumah, juga melindungi interior terhadap panas atau dingin di luar, disamping itu juga sebagai pendukung atap.
      Material yang sering dipakai untuk dinding ialah dari bahan kayu atau batu/batu bata bahkan juga keping-keping adukan semen yang dicetak padat. Untuk dinding papan sebaiknya dibuat dari jenis kayu yang tahan terhadap segala cuaca. Tetapi ini kurang disukai di daerah perumahan yang rapat, karena berbahaya yaitu bisa terjadi kebakaran.

3.Atap dan Loteng
Fungsi atap ialah untuk melindungi interior rumah dari angin, hujan dan abu, disamping itu juga untuk menghindarkan panas. Bahan yang paling disukai ialah genteng, karena bersifat isolator, sejuk di musim panas dan hangat di musim dingin.
Loteng selam berfungsi sebagai penghalang terhadap pandangan yang kurang enak pada balok-balok penopang atap (kuda-kuda), ia lebih bermanfaat sebagai isolasi terhadap panas yang menembus atap.
Untuk menghindarkan panas tertumpuk di atas loteng maka perlu dibuat lubang ventilasi antara atap dan loteng.

4.Lantai
Lantai dari tanah stabilisasi atau batu bata biasanya langsung diletakkan di atas tanah asli sehingga ia menjadi lembab. Oleh karena itu perlu dilapisi dengan satu lapisan segmen yang kedap air, atau susunan tegel, terrazo maupun marmar. Untuk mencegah masuknya air ke dalam rumah, sebaiknya lantai dinaikkan kira-kira 20 cm dari permukaan tanah.
Lantai dari bahan kayu, di bawah lantai harus ada kolong, harus disusun dengan rapi dan rapat satu sama lain, sehingga tidak ada lubang-lubang ataupun lekukan-lekukan dimana debu bisa tertumpuk. Dan lebih baik lagi, lantai jenis ini dilapisi denga perlak atau kambal plastik. Plastik ini sekaligus juga berfungsi sebagai penahan kelembaban yang naik dari kolong rumah.
5.Ventilasi dan Pencahayaan
Melalui jendela cahaya dan angin bisa masuk ke dalam rumah sehingga ia mempunyai fungsi rangkap, pertama sebagai alat untuk mendapat cahaya dan kedua sebagai ventilasi. Cahaya memiliki sifat dapat membunuh bakteri. Kurangnya pencahayaan dapat mendapatkan beberapa akibat pada mata, kenyamanan dan sekaligus produktivitas seseorang. Cahaya dianggap sebagai suatu alat perantara, yang mana benda-benda dapat terlihat oleh mata.
6.Fasilitas Kelengkapan Rumah
Ruang Tidur/Istirahat
Dipergunakan untuk beristirahat/tidur dan tukar pakaian. Sebaiknya ruang tidur untuk anak pria dan wanita dewasa harus terpisah. Bila keadaan memungkinkan tempat tidur ditempatkan sedemikian rupa sehingga sinar matahari pagi sangat baik bagi kesehatan dapat masuk dengan bebas. Selain itu ruang tidur sebaiknya ditempatkan di bagian rumah yang tenang. Demikian juga jarak antara 2 tempat tidur perlu diperhatikan.
 Ruang Tamu
Biasanya tersendiri dan ditempatkan di bagian yang mudah dicapai oleh tamu yang datang dari luar, dengan pengertian tidak terlebih dahulu melalui ruangan-ruangan lain. Oleh karena itu sebaiknya ruang tamu ditempatkan di bagian depan rumah.
 Ruang Makan
Biasanya ditempatkan dekat dengan dapur agar mudah waktu menghidangkan makanan. Kadang-kadang ruang makan ini juga dipakai sebagai ruang duduk, tempat sekeluarga berbincang-bincang, bahkan kadang-kadang juga sebagai ruang untuk belajar bagi anak-anak atau untuk keperluan lain, bila rumah tersebut kurang besar.
 Dapur
Biasanya dipergunakan untuk tempat meracik dan memasak makanan dan mencuci piring / peralatan-peralatan lain, dan kadang-kadang juga di lengkapi dengan fasilitas untuk penyimpan makanan. Yang perlu diperhatikan ialah pengadaan lubang angin yang
cukup banyak agar asap bisa keluar dengan mudah dan tidak terasa panas didalamnya. Sebaiknya dinding dekat tungku masak terbuat dari bahan yang tidak mudah terbakar.
 Kamar Mandi dan WC
Harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga pembuangan kotoran dan air limbah mudah dilakukan dan tidak meninggalkan bau yang mengganggu pada ruangan lain. Yang terpenting lagi ialah harus dicegah terjadinya pencemaran sumber air minum. Sedang ventilasi harus menghubungkannya langsung dengan udara luar.